Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Rusia Meningkat

Kompas.com - 26/12/2011, 04:55 WIB

”Bukan juga sekadar protes, melainkan sudah terkait dengan suasana hati. Ada bahaya akan terjadi revolusi. Namun, pihak berwenang hanya memberikan kelonggaran namun sama sekali tidak mencoba menyelesaikan persoalan sebenarnya,” ujar Gontmakher.

Dukungan televisi nasional

Sementara itu, secara mengejutkan, stasiun televisi milik Pemerintah Rusia mulai mengubah sikap dengan ikut memberitakan berbagai aksi unjuk rasa besar-besaran yang terjadi.

Hal itu semakin menunjukkan tidak ada lagi tabu yang berlaku dalam mengkritik kekuasaan Putin, yang telah berkuasa sejak 12 tahun terakhir dan tampak sangat ingin mempertahankannya hingga 2024.

Menanggapi aksi-aksi unjuk rasa menentang dirinya, Putin selama ini terus mencoba mengabaikannya. Dia hanya menjanjikan akan kembali menerapkan pemilihan gubernur secara langsung dan mempermudah syarat pendaftaran partai politik.

Sebagai bentuk tantangan, majelis rendah parlemen Rusia, yang baru saja terpilih dan terbentuk pascapemilu Desember lalu, berencana menggelar sidang pertamanya awal pekan ini.

Para pemrotes belakangan semakin marah dan langsung ”menyerang” Putin. Hal itu lantaran sang Perdana Menteri mengejek aksi-aksi mereka dibayar Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dan menyamakannya dengan kampanye anti-AIDS.

Aksi unjuk rasa turun ke jalan sebenarnya sudah tidak lagi populer di kalangan rakyat Rusia sejak kekacauan yang terjadi pada era 1990-an.

Namun begitu, aksi kali ini yang diikuti sejumlah kalangan, mulai dari pemusik, penulis cerita detektif, blogger antikorupsi karismatis, hingga mantan menteri keuangan, memperlihatkan momentum perlawanan terus berkembang.

Sayangnya sampai sekarang belum muncul sosok yang dapat memimpin para pengunjuk rasa. Mereka hanya berjanji akan melanjutkan demonstrasi sampai tuntutan terpenuhi. (AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com