Ambil contoh Jerusalem yang harus dibagi bila perdamaian ingin dicapai. Secara politik, Jerusalem harus dibagi sebab secara geografis dan demografis sudah terbagi. Setiap orang yang mengunjungi Jerusalem akan menyaksikan di sana ada Jerusalem Yahudi yang dihuni orang-orang Yahudi dan ada Jerusalem Palestina yang dihuni orang-orang Palestina.
Akan tetapi, Alan Dershowitz dalam bukunya The Case for Peace, How the Arab- Israeli Conflict Can Be Resolved berpendapat, pembagian Jerusalem adalah sulit dilaksanakan karena peta demografis tidak mudah diubah menjadi peta politik. Selain itu, teori tersebut juga sulit dilaksanakan karena terdapatnya beberapa simbol agama yang sangat penting di wilayah yang sama. Misalnya, Masjid Al Aqsha berdiri di puncak lokasi yang secara tradisional oleh orang Yahudi disebut Kuil Salomon.
Perdamaian membutuhkan pengorbanan. Di mana tidak ada penghargaan akan kebebasan beragama, di sana tidak akan terbangun mentalitas dan budaya yang kondusif bagi tegaknya perdamaian. Dan masyarakat di sana akan kehilangan kesempatan untuk hidup bersama secara damai di tengah perbedaan.
Jerusalem di waktu maghrib, memang, aman dan damai.