Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un, Penerus Besar

Kompas.com - 21/12/2011, 03:14 WIB

PYONGYANG, SENIN - Empat hari setelah pemimpin Korea Utara, Kim Jong Il, meninggal, putra mahkota Kim Jong Un resmi menyandang gelar baru sebagai ”Penerus Besar”, dari gelar sebelumnya ”Jenderal Terhormat”. Jong Un, tampak bersama sejumlah petinggi partai dan militer, hadir memberikan penghormatan terakhir terhadap jenazah Jong Il, yang dibaringkan di peti kaca dan dikelilingi ribuan bunga merah ”Kimjongilia”.

Jasad Jong Il, yang meninggal pada Sabtu (17/12) karena serangan jantung, disemayamkan di Istana Peringatan Kumsusan—juga merupakan mausoleum tempat jenazah pendiri Korut, Kim Il Sung, ayah Jong Il dan kakek Jong Un. Jenazah si kakek diawetkan.

Sejak terkena stroke tahun 2008, Jong Il mempersiapkan anak bungsu dari istri ketiga itu sebagai ”putra mahkota”. Jong Un diberi posisi sangat strategis sebagai Wakil Komisi Pertahanan ditambah pangkat jenderal bintang empat. Sekarang ia juga memegang posisi penting, semacam ”ketua panitia” upacara pemakaman, yang dinilai John Delury dari Universitas Yonsei, Seoul, Korea Selatan, sebagai tes kepemimpinan perdana.

Menurut Kim Yeon-su dari Universitas Pertahanan Nasional, Jong Il juga bahkan mencoba membangun konsensus di kalangan elite dan militer, salah satunya dengan ”menjual” penampilan fisik putranya yang disebut-sebut mirip Kim Il Sung.

Banyak media massa di Korsel berspekulasi, Jong Un menjalani beberapa kali operasi plastik tahun lalu agar penampilan fisik dan wajahnya semakin mirip kakeknya.

Tak sedikit yang meragukan kemampuan Jong Un dan khawatir serta mempertanyakan kemampuan Jong Un merespons dan menyikapi berbagai tekanan sangat besar dari dalam ataupun luar negeri. Kekhawatiran itu wajar mengingat Korut menguasai teknologi senjata nuklir. Beberapa pihak cemas, Jong Un bukan tidak mungkin mencoba ”unjuk gigi” sekaligus mengetes kepercayaan dalam negeri atas kepemimpinan dia dengan membuat sejumlah aksi provokasi militer.

Agresif dan temperamen

Hampir tak ada pihak tertentu yang paham betul sosok dan latar belakang Jong Un, yang hingga kini misterius. Usianya pun tidak pernah jelas dan disebut menjelang 30 tahun. Jong Un hanya diketahui pernah bersekolah di sekolah dengan bahasa pengantar Jerman, Liebefeld-Steinhölzli School di Swiss. Ia bersekolah dengan menyamar sebagai putra anggota staf Kedutaan Besar Korut, bernama Pak Un.

Beberapa rekan sekolahnya menggambarkan dia sebagai penggila liga bola basket NBA, pernah berfoto bersama pemain bola basket terkenal Amerika Serikat seperti Toni Kukoc (Chicago Bulls) dan Kobe Bryant (Los Angeles Lakers), mengoleksi banyak sepatu basket mahal, serta bersifat temperamental dan agresif, terutama saat bermain basket, tetapi pemalu di depan gadis-gadis.

Sepeninggal ayahnya, Jong Un dikelilingi dan ”diasuh” untuk dipersiapkan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan oleh sejumlah orang dekat yang juga dipersiapkan Jong Il.

Mereka antara lain adik kandung ayahnya, Kim Kyong Hui (65), dan suaminya, Jang Song Thaek (65); Panglima Angkatan Bersenjata Korut Ri Yong Ho; dan mentor pribadi Jong Un pilihan sang ayah, Kim Yong Chol (65). (AP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com