Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja AS Kabur dari Sekapan Milisi Filipina

Kompas.com - 12/12/2011, 18:22 WIB

Dengan bahasa Inggris yang terbatas, Illul berbicara dengan Kevin. Saat itu barulah Illul menyadari bahwa remaja itu adalah korban penculikan Zamboanga City.

Tidak mudah untuk meyakinkan Kevin bahwa dia sudah berada di tangan penolong. Jadi Illul pun memanggil kepala desa, polisi dan militer setempat untuk meyakinkannya. Bahkan Furigay sendiri kemudian menelepon remaja itu untuk meyakinkannya.

Menurut Illul, saat ditemukan tubuh Kevin berlumur lumpur. Belakangan dia mengaku pada Furigay bahwa saati dia hendak mandi di sungai ketika Illul melihatnya.

Menurut Kolonel Ricardo Visaya, para penculik Kevin diyakini dipimpin oleh Puruji Indama, seorang pengikut Abu Sayyaf. Visaya sempat menanyai Kevin apakah dia bebas karena tebusan sudah dibayar, Kevin mengatakan dia kabur dari penculiknya. "Tidak, saya melakukannya sendiri," Visaya menirukan Kevin.

Bebasnya Kevin tentu disambut dengan sukacita oleh ayahnya di Virginia, Amerika Serikat. "Saya sangat bangga pada anak saya. Dia pahlawan. Dia mengembara di hutan selama dua hari," ucap sang ayah, Heiko Lunsmann, kepada ABC News.

"Sungguh saat yang sulit, lima bulan yang sulit. Saya hanya tahu bahwa dia pahlawan dan saya sangat bahagia dia berhasil kabur," lanjutnya.

Ketika bisa berbicara dengan ayahnya untuk kali pertama setelah lepas dari penculikan, Kevin dengan bangga mengatakan bahwa dia berhasil kabur. "Saya melakukannya sendiri. Mereka tidak membebaskan saya," kata Jean Gowen, seorang teman keluarga, kepada ABC News.

Lunsmann diculik pada 12 Juli lalu, ketika dia berlibur dengan ibunya yang blasteran Filipina-Amerika Gerfa Yeatts Lunsmann dan sepupunya Romnick Jakaria di sebuah pulau dekat Zamboanga City. Mereka disergap lalu dibawa dengan perahu ke Basilan.

Keluarga Lunsmann sebenarnya sudah mengirim uang tebusan untuk pembebasan ketiganya. Namun hanya Gerfa yang dilepas, sementara Kevin dan Romnick masih disekap. Romnick sendiri bebas bulan lalu setelah militer Filipina berhasil mendekati tempat mereka ditawan.

Kolonel Visaya menduga perhatian para penculik Kevin terpecah karena adanya operasi militer di wilayah itu dan pertempuran antara militer dan milisi di kota Akbar, yang tak jauh dari lokasi Kevin diculik.

Saat ini kelompok militan di wilayah itu masih menyekap beberapa orang asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com