Pertama, apabila Yunani dapat membuat penyesuaian struktural dan meningkatkan peran swasta. Kontraksi ekonomi dapat dipersingkat dan kekhawatiran dapat dikurangi dengan cepat.
Memang tidak mudah apabila Yunani masih dalam kawasan Eropa. Yunani tidak bisa memanfaatkan depresiasi mata uang untuk mendorong ekspor. Namun, yang lebih sulit adalah bahwa semua itu menuntut kepemimpinan yang tegas dan langkah konkret yang meyakinkan rakyat bahwa perubahan dilakukan untuk masa depan yang lebih baik.
Kedua, mengatasi kelemahan mendasar dari kesatuan moneter, yaitu dengan meningkatkan disiplin fiskal setiap negara. Ini yang sedang didorong oleh Jerman dan Perancis agar disiplin fiskal masuk dalam konstitusi. Resolusi ini ideal, tetapi hanya berjalan apabila negara-negara Eropa tidak menghadapi pilihan dilematis seperti saat ini untuk mengurangi defisitnya.
Ketiga, yang paling memungkinkan, mengeluarkan Yunani dari zona euro. Meskipun ada risiko jangka pendek yang diakibatkan oleh kompleksitas utang Yunani dengan negara-negara Eropa lain, kemungkinan ini mencuat dalam pertemuan pemimpin G-20 di Cannes awal November 2011.
Secara politis, pilihan ini berat karena menyangkut reputasi Eropa yang tetap ingin menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Pengeluaran Yunani dari zona euro dapat mengakibatkan koalisi semakin rentan.
Semoga Eropa mampu mengatasi krisis utangnya mengingat risikonya yang besar terhadap perekonomian dunia.