Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Utang Eropa Tetap Berat

Kompas.com - 05/12/2011, 03:10 WIB

Selanjutnya, Perancis juga dipastikan terkena dampak karena memegang surat utang Italia, Spanyol, dan Yunani jauh lebih banyak dibanding negara Eropa lain. Begitu nilai surat utang Italia dan Spanyol jatuh, gejolak akan cepat merambat ke perbankan Perancis dan Eropa.

Ketiga, lemahnya komitmen serta langkah konkret dari Yunani untuk mengurangi defisit anggaran dan mereformasi ekonominya. Sebelum pemberian dana talangan kedua, Yunani berjanji mengurangi belanja hingga ?6,4 miliar euro pada 2011, ?22 miliar euro hingga 2015, serta privatisasi senilai ?50 miliar euro. Komitmen ini tidak ditepati sehingga pencairan dana talangan sempat ditunda, yang berdampak sentimen negatif pada pasar keuangan global. Baru pada awal Oktober 2011, Pemerintah Yunani sepakat pengurangan belanja, tetapi implementasi dan pengurangan tahun-tahun berikutnya masih diragukan.

Tidak mudah memang bagi Athena mengurangi belanja dengan peran negara yang sangat berlebih dalam perekonomian karena berisiko memicu gejolak sosial dan politik yang besar.

Keempat, lemahnya pertumbuhan ekonomi Eropa terutama di negara-negara yang krisis utang. Dalam triwulan III-2011, pertumbuhan ekonomi Eropa—yang mencerminkan kemampuan membayar utang—hanya 0,2 persen (quarter-to-quarter), sama dengan triwulan sebelumnya. Ekonomi Yunani terus menurun sejak tahun 2009 dan pada triwulan II-2011 turun 7,3 persen (year-on-year).

Tahun 2011 ekonomi Yunani diperkirakan mengalami kontraksi ekonomi sebesar 5,5 persen dan berlanjut pada tahun 2012 dengan kontraksi sebesar 2,5 persen. Dengan suku bunga riil (imbal hasil obligasi 10 tahun dikurangi inflasi) jauh lebih besar dari pertumbuhan ekonomi, stok utang Yunani akan meningkat dari tahun ke tahun. Artinya hampir tidak mungkin Yunani terhindar dari gagal bayar, kecuali ada solusi luar biasa.

Kemampuan Jerman dan Perancis menopang Eropa juga bukan tanpa batas. Meskipun Jerman dan Perancis pada triwulan III-2011 tumbuh 0,5 persen dan 0,4 persen (quarter-to-quarter), laju tahunannya melambat. Apabila pertumbuhan ekonomi Jerman dan Perancis terus melambat, Eropa akan resesi dan dukungan menyelamatkan Yunani dan Italia akan berkurang.

Kelima, kegagalan koordinasi dan sentimen (coordination and sentiment failure) dalam penanganan krisis utang Yunani. Penyebabnya adalah besarnya perbedaan kepentingan antarnegara Eropa dan sentimen masyarakat ”utara” yang harus menanggung beban utang Yunani dan negara-negara lain yang dijamin.

Rencana pembentukan surat utang bersama (Eurobond), meskipun diperkirakan dapat menyelamatkan Eropa dan diterima kreditor, tetap ditentang keras oleh Jerman karena khawatir justru mendorong aji mumpung (moral hazard) negara-negara yang tidak disiplin anggaran.

Solusi mendasar

Meskipun krisis utang yang dihadapi Eropa sangat berat, masih ada jalan keluar dengan penanganan bertahap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com