Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah: Geng Bersenjata Dalang Kerusuhan

Kompas.com - 29/11/2011, 11:02 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Mouallem, Senin (28/11/2011), menuduh masyarakat internasional menutup mata terhadap kenyataan bahwa kelompok bersenjata berada di balik kerusuhan di Suriah.

Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutu Baratnya mendesak negara itu untuk segera menghentikan kerusuhan.

Dalam satu taklimat yang dinyatakan di Damaskus, al-Mouallem menuduh negara Arab dan pendukung Barat mereka menolak mempercayai keberadaan kelompok bersenjata di Suriah, tapi malah "mereka menuduh militer Suriah melakukan kejahatan terhadap rakyat Suriah sendiri".

Al-Mouallem juga mendesak negara tetangga Suriah agar berhenti menyelundupkan senjata dan dana melalui perbatasan serta menghentikan semua kampanye provokasi media oleh saluran TV Arab.

Ia menyatakan, kelompok teror dan bersenjata telah meningkatkan kejahatan mereka setelah penarikan pasukan keamanan dan tentara Suriah dari beberapa kota besar.

Suriah, sejak awal, telah menuduh apa yang disebutkan kelompok teror bersenjata melancarkan serangan dan kejahatan terhadap warga sipil dan personel militer dengan tujuan menjerumuskan negeri itu ke dalam pertumpahan darah.

Selama taklimat Senin, satu rekan video singkat memperlihatkan pembantaian yang dilakukan terhadap orang Suriah oleh yang diduga sebagai kelompok bersenjata, demikian laporan Xinhua. Film itu berakhir dengan daftar nama personel polisi dan agen keamanan yang tewas selama delapan bulan belakangan.

Sebanyak 969 personel militer tewas selama kerusuhan delapan bulan belakangan, demikian daftar nama personel militer yang tewas. Daftar tersebut dibagikan kepada wartawan setelah taklimat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com