Kemarahan rakyat kini semakin mengarah ke Jenderal Tantawi. Para pengunjuk rasa menggantung patungnya di lun-alun. Lehernya dijerat dan sebuah tulisan terbaca, "Eksekusi panglima tertinggi itu".
Para jenderal tampaknya bingung dengan laju perkembangan yang terjadi. Hari Senin, mereka menolak permintaan mundur dari kabinet sipil yang mereka tunjuk untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari. Selasa, mereka akhirnya mengubah pikiran dengan menyetujui pengunduran diri kabinet tersebut.
Penggunaan kekuatan bersenjata juga tampak berkurang. Tidak ada upaya yang dilakukan untuk membersihkan Lapangan Tahrir sejak Senin dini hari. Operasi semacam itu hanya akan membuat marah rakyat dan akan mengundang mereka untuk berbondong ke lapangan itu. Namun, kekerasan masih berlanjut di sisi jalan yang menghubungkan alun-alun dengan kantor kementerian dalam negeri yang dibenci, yang dipandang sebagai alat represi baik untuk Mubarak maupun untuk dewan militer yang menggantikan dia.
Sekelempok kecil pemrotes, yang merupakan kelompok inti dari para demonstran, meluncurkan upaya berulang untuk menerobos barisan pasukan keamanan yang melindungi bangunan itu. Mereka melempar batu dan bom molotov.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.