Nusa Dua, Kompas -
”Ini sejarah bagi ASEAN karena baru pertama kali dihadiri Amerika Serikat dan Rusia. Kita ingin sukses penyelenggaraan dan sukses substansi sehingga di Bali dilahirkan deklarasi, action plan, atau apa pun namanya sebagai dasar mengatasi persoalan global,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka rapat koordinasi persiapan ketiga ajang itu, Selasa (8/11) malam, di Nusa Dua, Bali.
Rapat dihadiri Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Dalam rapat itu, teknis penyelenggaraan dipaparkan oleh Mensesneg, sementara substansi KTT disampaikan oleh Menlu. Di tengah guyuran hujan, Presiden meninjau lokasi KTT, yaitu Bali Nusa Dua Convention Center dan Bali International Convention Center.
Siang harinya, Polda Bali menggelar simulasi pengamanan di Nusa Dua. Ada tiga skenario, yakni pengamanan kepala negara dari Bandara Ngurah Rai ke Nusa Dua, pengamanan terhadap demonstran, dan penjinakan bom. Dalam simulasi itu, Polda Bali fokus pada pengamanan jalur dari Bandara Ngurah Rai ke Nusa Dua.
General Manager PT Angkasa Pura I Purwanto mengatakan, puncak pengamanan bandara berlangsung 16-20 November. ”Setiap ada kepala negara datang atau berangkat, lalu lintas udara harus steril paling tidak setengah jam,” katanya.