Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Gunakan Media Asing

Kompas.com - 05/11/2011, 02:22 WIB

Ia menyebut, ancaman Presiden Assad bahwa akan ada gempa di Timur Tengah jika rezim Assad ambruk hanyalah omong kosong belaka, seperti ancaman rezim Khadafy di Libya dulu. Menurut Anas, ancaman Presiden Assad itu menunjukkan bahwa rezimnya kini mencapai titik terlemah sebelum akan ambruk setiap saat.

Ia menuduh perilaku rezim Assad sama sekali tidak berubah sejak peristiwa pembantaian Hama tahun 1982 hingga pembantaian Hama tahun 2011.

Anas menyerukan masyarakat internasional melindungi penduduk sipil di Suriah, seperti halnya mereka melindungi warga sipil di Libya.

Ketua lembaga pemantau HAM di Suriah yang bermarkas di London, Rami Abdurrahman, dalam percakapan telepon dengan harian Asharq Alawsat mengatakan, rezim Assad yang mulai menggunakan corong media asing harus sadar bahwa negara-negara Barat yang memiliki kekuatan memaksa Suriah beralih ke arah sistem demokrasi, seperti halnya yang dilakukan negara-negara Barat di Libya.

Adapun komite menteri Liga Arab yang menangani isu Suriah masih menunggu jawaban Pemerintah Suriah atas kertas kerja yang diajukan komite tersebut pada pertemuan mereka di Doha, Qatar, Minggu lalu.

Menteri Luar Negeri, yang juga Perdana Menteri Qatar, Sheikh Hamd bin Jasim al-Thani mengungkapkan, sidang komite menteri Liga Arab yang dihadiri Menlu Suriah Walid Moallem berlangsung serius dan transparan serta berhasil membuat kertas kerja tentang semua sisi menyangkut isu Suriah.

Menlu Qatar itu meminta Suriah mematuhi tuntutan yang tertera dalam kertas kerja tersebut sehingga tidak terjadi badai baru di Timur Tengah. Di antara isi kertas kerja itu, Suriah harus segera menghentikan aksi pembunuhan rakyatnya yang berlangsung setiap hari.

Liga Arab memberi waktu hari Senin kemarin kepada Suriah agar menjawab kertas kerja itu.

(Musthafa Abd. Rahman, dari Kairo, Mesir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com