Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Banjir, Indonesia Cari Alternatif Pasokan Beras

Kompas.com - 30/10/2011, 12:39 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Gita Irwan Wirjawan menyampaikan bahwa Indonesia harus simpatik dengan bencana banjir yang sekarang sedang terjadi di Thailand. Akan tetapi, Indonesia juga harus peka terhadap dampak kondisi tersebut terhadap ketahanan pangan nasional.

"Ya ini (bencana banjir di Thailand), kita harus simpatiklah dan cukup mengkhawatirkan. Ya ini kan kawan-kawan di Thailand kena situasi yang kurang baiklah. Banjir mengkhawatirkan mereka juga, tetapi kita juga peka terhadap ketahanan pangan kita sendiri, bagaimana agar kita bisa menjaga stok dan pasok pangan, termasuk beras," ujar Gita seusai menghadiri arak bendera negara-negara anggota ASEAN di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (30/10/2011).

Dengan terjadinya banjir sejak Juli ini, Indonesia pun harus mengantisipasi dampaknya, khususnya terhadap pengiriman beras dari Negeri Gajah Putih itu ke Indonesia. "Nah kita harus mencari alternatif apabila Pemerintah Thailand tidak bisa mengirim beras ke Indonesia," tambah dia.

Gita pun menyebutkan, beras dari India menjadi salah satu alternatif pengganti beras dari Thailand. "Saya rasa ada beberapa (alternatif) yang dipertimbangkan apabila tidak terjadi (pengiriman beras dari Thailand)," ungkap Gita.

Sebelumnya, terkait dengan beras, di Cirebon, Jumat (28/10/2011), Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh menyebutkan, India menawarkan beras sebanyak 500.000 ton. Namun, kebenaran mengenai jumlah tersebut masih perlu dicek. Karena tidak ada lembaga sejenis Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) di India, prosesnya akan berlangsung business to business.

"Bulog langsung deal dengan pengekspor di sana, dan sudah dijadwalkan ke sana (India)," ujar Deddy.

Sejauh ini, lanjut Deddy, target stok beras di gudang Perum Bulog sebesar 1,5 juta ton. Dari jumlah tersebut sebanyak 800.000 ton berasal dari impor, termasuk impor dari Thailand sebanyak 300.000 ton. "Paling 300.000-an ton dari India," tambah Deddy, mengenai pengganti pasokan beras dari Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com