Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Gagalkan Rencana Iran Bunuh Dubes Saudi

Kompas.com - 12/10/2011, 10:10 WIB

Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, Selasa, mengatakan, tindakan tambahan untuk lebih mengisolasi rezim Iran akan dipertimbangkan. Seorang pejabat lain AS, Selasa, mengatakan, AS juga akan mengangkat masalah itu ke Dewan Keamanan PBB dan anggota lain dari komunitas internasional.

Tak lama setelah Pemerintah AS merilis rincian tentang tuduhan itu, Selasa, Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap Arbabsiar, Shakuri, dan tiga orang lain yang terkait dengan rencana tersebut.

Para pejabat AS menduga kasus itu melibatkan Pasukan Quds, cabang dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, yang terlibat dalam sejumlah operasi Iran di luar negeri. Pasukan Quds dituduh para pejabat AS mensponsori serangan terhadap pasukan Amerika dan koalisi di Irak. Pada Oktober 2007 Departemen Keuangan AS menyebut Pasukan Quds sebagai "penyedia material bagi organisasi teroris Taliban dan lainnya."

Arab Saudi sering dianggap saingan regional Iran dan kedua negara itu memang berselisih. Para pemimpin Arab yang bermazhab Suni beberapa kali membahas secara langsung keterlibatan di Irak setelah penarikan militer AS, demikian menurut sebuah laporan Dewan Hubungan Luar Negeri AS. Iran secara luas mendukung milisi Syiah di Irak.

Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Ramin Mehmanparast, Selasa, mengatakan, hubungan Iran dengan Arab Saudi "berdasarkan pada saling menghormati," lapor kantor berita semiresmi, Mehr. "Membuat tuduhan palsu semacam itu tidak akan mendapatkan apa-apa, dan tidak akan memengaruhi opini publik," kata Ramin Mehmanparast seperti dikutip Mehr.

Namun, pasukan keamanan Saudi kini khawatir bahwa Iran mungkin mencoba untuk menimbulkan kerusuhan selama musim haji mendatang di Arab Saudi, kata seorang penasihat senior Saudi yang tidak berwenang berbicara kepada media. "Kami memperkirakan yang terburuk, dan kami pikir Iran mampu memanfaatkan siapa pun dari negara mana pun untuk menimbulkan masalah selama musim haji," kata penasihat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com