Saham American Airlines Terjerembab

NEW YORK, KOMPAS.com — Saham maskapai American Airlines terjerembab hingga harga terendah dalam delapan tahun terakhir. Penyebabnya adalah melemahnya perekonomian dunia yang juga berimbas ke maskapai lain. Juga spekulasi yang menyatakan bahwa maskapai itu akan mencari perlindungan terhadap kepailitan.

Demikian dikutip dari kantor berita Associated Press, Selasa (4/10/2011). Isu maskapai ini menarik untuk diamati karena juga dapat dijadikan salah satu indikator dari melemahnya perekonomian dunia. Investor dunia juga telah menerima laporan ada sinyal penurunan dari perjalanan penumpang dan kargo udara.

Harga saham American Airlines (AMR Corp) pun ditutup pada 1,98 dollar AS per lembar. Sejak Maret 2003, tak pernah sekalipun saham ini ditutup di bawah harga 2 dollar AS per lembar saham. Harga saham AMR pun jatuh 75 persen sejak awal tahun ini.

American Airlines merupakan maskapai terbesar ketiga di Amerika yang menerbangkan 275.000 penumpang per hari dengan 3.400 penerbangan. Wilayah operasinya kebanyakan di Dallas, Chicago, Miami, New York, dan Los Angeles.

Analis penerbangan dari Morningstar, Basili Alukos, meragukan American Airlines mampu menurunkan biaya pegawai atau pembayaran kredit dengan bunga mencekiknya, tanpa melalui peradilan kepailitan. Persoalan yang dihadapi American Airlines tampaknya tidak sederhana.

Akan tetapi, ternyata saham seluruh industri penerbangan di Amerika, Senin kemarin, turun 9,8 persen. Bahkan, sejak awal tahun 2011 saham seluruh industri penerbangan terjerembab 41 persen.