Sebatas warna musik saja, tetapi ”spirit” perjuangannya tetap sama. Roh reggae bukanlah di cabikan gitar encet-encet, melainkan pada dasarnya sebuah kebudayaan yang sudah melekat di hati dan di jiwa. Langkah, tindak dan kata mesti reggae.
Apakah Reggae Indonesia bisa dipakai untuk menyuarakan kritik sosial terhadap kondisi bangsa kita saat ini? Jika diibaratkan musik, kondisi negeri kita saat ini termasuk jenis apa? (Febi Barrista,
Sebetulnya musik adalah senjata utama untuk mencerdaskan bangsa. Memiliki musical mind akan selalu mendorong kita bersikap kreatif dan progresif.
Kondisi negeri kita ini tidak bisa disamakan dengan musik apa pun karena masing-masing bekerja untuk diri sendiri dan tak peduli dengan ”tempo” dalam ”komposisi luas”, yakni masyarakat Indonesia. Tak ada ”konduktor”, hanya nafsu ingin menjadi ”konduktor” dan ”komposer” walau tak memiliki keahlian dalam bidangnya.
Kondisi negeri kita dalam bentuk ”kebisingan”, fleksibilitas ”tempo” dijadikan chaos effect tak kenal ketukan, ”semua untuk diri sendiri”.
Perhatikan musik reggae, semua instrumen memainkan irama yang berbeda, tetapi membentuk berbagai pola alunan itu menjadi satu irama kuat dan solid. Rakyat Jamaika menyebut pola itu sebagai ”riddim”. Seperti kata Bob Marley, ”Reggae music is the music of people moving and working together.” (BEE)