Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meniti Ghat Varanasi (1)

Kompas.com - 21/09/2011, 22:24 WIB

KOMPAS.com - Di antara lantunan doa dan pujian yang berkumandang setiap harinya, begitu banyak kata-kata pujian yang mengalir di dalam kehidupan yang terkuak lewat anak tangga di pinggiran Sungai Gangga ini.

Salah satunya dari penulis kondang berkebangsaan Amerika Serikat, Samuel Langhorne Clemes atau yang lebih dikenal sebagai Mark Twain. Ia begitu terpesona dengan legenda dan kesucian Varanasi ini.

Mark Twain pernah menuliskan kekagumannya lewat salah satu buku karyanya. Pemilik "The Adventures of Huckleberry Finn" dan cerita nonfiksi "Life on The Mississippi" ini mengatakan,

"Varanasi lebih tua daripada sejarah, lebih tua daripada tradisi, bahkan lebih tua daripada legenda, dan penampilannya dua kali lebih tua daripada kesemuanya jika digabung menjadi satu".

Meninggalkan kesan kotor dan jorok, untungnya India merupakan negara dengan warisan-warisan budaya masa silam. Hingga kini warisan itu masih sangat dijaga kelestariannya.

Kebudayaan yang unik dan menarik dari setiap daerah dan keramah-tamahan orang-orang sekitar menjadi pesona yang mengundang para traveller untuk menjelajahinya. Seperti kepada kota keempat di India yang saya kunjungi ini, setelah sebelumnya mengunjungi New Delhi, Amritsar, dan Agra.

Banyak nama lain yang unik untuk menyebut kota ini selain Varanasi. Benares misalnya, nama ini adalah pemberian dari pemerintah kolonial Inggris sebagai kekagumannya atas kota ini ketika masih menduduki negara India Utara bagian Uttar Pradesh ini.

Banyak kalangan Hindu menyebutnya sebagai Kashi, yang dalam bahasa Hindi berarti "The City of Light". Kota ini disebut-sebut sebagai salah satu kota tinggal terkuno di dunia. Varanasi juga dikenal sebagai kota budaya India, karena terkenal dengan gaya hidupnya yang sangat religius dan spiritual.

Tanah Kashi ini telah menjadi tempat ziarah utama bagi umat Jain, terutama pemeluk Hindu dan Buddha di dunia selama berabad-abad. Varanasi bagi umat Hindu, layaknya tanah suci Mekkah bagi umat Islam dan Vatikan bagi umat Khatolik. 

Umat Hindu percaya bahwa Varanasi merupakan rumah bagi siapapun yang mengharapkan keselamatan dan kebebasan dari siklus kelahiran demi kelahiran. Lalu air Sungai Gangga yang mengalir damai di pinggiran kota ini pun dipercaya bisa menghapus dosa-dosa manusia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com