Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerkosa di Angkot dan Korban Saling Kenal

Kompas.com - 16/09/2011, 13:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Korban pemerkosaan di dalam angkutan kota (angkot) D02 jurusan Ciputat-Pondok Labu berinisial RS (27) rupanya mengenal salah satu pemerkosa. Hal ini disampaikan Kasatreskim Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Irawan, Kamis (16/9/2011), saat dihubungi wartawan.

"Korban itu mengenal salah satu pelaku, yaitu A alias Putaw," ujar Budi Irawan.

Dikatakannya, korban saat itu pulang kerja sekitar pukul 00.30 dari Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Korban sudah terlebih dulu berkomunikasi dengan A alias Putaw untuk bertemu.

"Pelaku itu janjian dengan korban untuk menjemput korban," tuturnya.

Pelaku kemudian datang menggunakan angkot D02. Di dalam angkot itu rupanya ada tiga pelaku lainnya. "Dia kaget juga ada tiga pria lainnya. Namun, karena korban mengenal salah satu pelakunya, jadi dia mau naik angkot itu," ucap Budi.

Saat ditanyakan hubungan antara Putaw dan RS, Budi mengaku masih belum mengembangkan ke arah itu. "Belum kami kembangkan ke arah itu, tapi mereka memang sudah sering berkomunikasi. Kami masih terus mengejar tiga tersangka lainnya," kata Budi.

Di dalam mobil, Putaw sempat menawarkan untuk bersetubuh, tetapi korban menolak. "Akhirnya dia diperkosa di dalam angkot itu saat angkot itu jalan," ujar Budi.

Tak pernah lapor

Budi mengatakan, korban sebelumnya belum pernah melapor ke polisi sehingga kabar soal tidak digubrisnya laporan korban tidak benar. "Tidak pernah kami terima laporan sebelumnya. Kalau ada laporan, pasti kami tindak lanjuti," kata Budi.

Dia mengungkapkan bahwa korban baru melapor polisi saat tersangka sudah ditangkap pihak kepolisian pada tanggal 13 September 2011 di lampu lalu lintas Lebak Bulus.

"Jadi korban itu membawa keluarganya mencari pelaku. Setelah melihat pelaku di sana, korban bersama keluarganya memberitahukan ke polisi dan langsung menangkap pelaku," kata Budi Irawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com