Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTTEP: Insiden Montara Tak Besar

Kompas.com - 13/09/2011, 15:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- PTTEP, perusahaan minyak asal Thailand menilai, insiden tumpahan minyak di Montara pada 21 Agustus 2009 lalu terlalu kecil jika dibandingkan insiden tumpahan minyak Exxon Valdez Alaska dan Macondo Meksiko. Dari sisi kejadian, kasus Montara tidak menyebabkan pencemaran berarti.

Demikian diungkapkan Luechai Wongsirasawad, Wakil Presiden Eksekutif PTTEP Plc, Selasa (13/9/2011), saat media briefing di Jakarta. PTTEP adalah perusahaan minyak yang dimiliki Pemerintah Thailand, atau Pertamina-nya Indonesia.

Luechai menyampaikan presentasi berisi gambar yang menunjukkan kejadian ledakan di instalasi minyak lepas pantai di Macondo pada 21 April 2010. Sementara di Montara hanya tumpahan minyak, tanpa ledakan. Ia pun menunjukkan gambar yang kontras dampak tumpahan minyak pada perairan antara kasus Macondo dan Montara.

Pada kejadian Macondo, terlihat pesisir dipenuhi tumpahan minyak dan terdapat penyu mati. Sedangkan di Montara, ia menunjukkan foto bawah air yang berisi serombongan ikan yang masih berenang dengan bebas.

Dari sisi jumlah tumpahan minyak, ia menunjukkan kasus Macondo menyebabkan tumpahan 4,5 juta barel, Valdez 300 ribu barel, dan Montara 30 ribu barel. "Ini tumpahan yang kecil pada standar perusahaan minyak," ucap Luechai.

Didampingi dua stafnya yang difasilitasi Kiroyan Partners, ia menjelaskan lokasi Montara berada 310 kilometer dari Timor (Indonesia) dan 250 kilometer dari Mungulalu Truscott Airfield (Australia) atau 690 kilometer dari Darwin.

Dari sisi arus perairan, ia menunjukkan data tahun 2001 yang menjelaskan arus laut di Montara menuju ke arah barat daya menuju ke Samudara Indonesia. Karena itu, tumpahan minyak yang telah diberi cairan dispersal menjadi mengapung dan disapu ke Samudera Indonesia. Karena itu, ia menunjukkan ekosistem Mangrove di Semu dan Barat Daya Rote dalam kondisi baik.

"Mangrove sensitif terhadap pencemaran minyak. Tapi di situ tidak ditemui tumpahan minyak," ucap Luechai. Ia mengatakan PTTEP telah mengajak Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk meneliti dari sisi oseanografi dan Universitas Indonesia dari sisi ekonomi-sosial masyarakat untuk mengkaji dampak dari tumpahan minyak Montara.

Kasus Montara telah berlarut-larut sejak dua tahun lalu. Antara Indonesia dan PTTEP belum terdapat kesepahaman mengenai kasus ini. Rencana penandatantangan kesepakatan bersama beberapa kali mundur. Yang terakhir, penandatanganan direncanakan tanggal 6 September 2011, namun PTTEP minta diundur karena sedang dibicarakan dengan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral-nya yang baru. (ICH)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Nasional
PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Nasional
Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Nasional
Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com