Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemukim Yahudi Siap Gagalkan Negara Palestina

Kompas.com - 13/09/2011, 13:22 WIB

KFAR ETZION, KOMPAS.com - Sekalipun PBB memberi keanggotaan kepada Palestina, para pemukim Yahudi di Tepi Barat mengatakan mereka siap mencegah negara Palestina jadi kenyataan di lapangan. Shaul Goldstein, pemimpin dewan regional untuk kelompok permukiman Gush Etzion di bagian selatan Tepi Barat Sungai Jordan, mengatakan para pemukim siap melindungi sendiri tanah mereka ketimbang semata-mata mengandalkan militer.

"Kami harus tetap berjaga dan tahu cara mempertahankan diri kami jika perlu," kata Goldstein, anggota partai Likud, pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. "Kami harus menuntut hak kami di tanah ini dan berhenti memikirkan berdirinya negara Palestina, sehingga kami dapat memusatkan perhatian pada cara hidup sebagai tetangga yang baik dengan orang Palestina," tambahnya.

Palestina akan secara resmi mengajukan permintaan bagi keanggotaan PBB kepada Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon pada 20 September, ketika para pemimpin dunia memulai pertemuan di New York dalam Sidang ke-66 Majelis Umum PBB.

Media Israel melaporkan bahwa militer telah melatih tim keamanan pemukim Yahudi untuk menghadapi setiap gelombang kerusuhan Palestina yang mungkin mengikuti pengesahan PBB bagi upaya keanggotaan tersebut, termasuk dalam penggunaan gas air mata dan teknik mengendalikan massa. Ketegangan meningkat awal September, setelah tentara Israel menghancurkan tiga rumah di permukiman terdepan Migron, dekat Ramallah.

Beberapa jam kemudian, masjid di desa Qusra, di sebelah tenggara Nablus, dirusak ketika dua ban dibakar di tempat penyimpanan barang di lantai dasar, kata warga. Mereka menuduh pemukim Yahudi sebagai pelaku semua tindakan tersebut. Coret-coretan dalam bahasa Yahudi di tembok luar masjid berisi penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW, Bintang Daud dan kata "Migron".

Pemukim garis keras telah mengesahkan apa yang mereka sebut kebijakan "price tag". Berdasarkan kebijakan itu, mereka menyerang orang Palestina dan harta mereka sebagai reaksi atas tindakan pemerintah Israel terhadap permukiman mereka. Sejak peristiwa Qusra, dua masjid lagi dan satu universitas Palestina telah dicoret-coret dengan graffiti serupa dalam bahasa Yahudi, mobil telah dibakar dan pohon zaitun dirobohkan dalam serangan yang dikatakan pejabat keamanan Palestina dilakukan oleh para pemukim.

Militer menyatakan "pelaku corat-coret" yang tak dikenal telah menyerang kendaraan militer di dekat satu pangkalan di Ramallah. Mereka mengiris ban dan menyemprotnya dengan tulisan "price tag". Gula juga dimasukkan ke dalam tangki bahan bakar dua kendaraan berat yang digunakan dalam penghancuran Migron, sehingga mesin kendaraan tersebut rusak, kata militer.

Anggota parlemen dari partai Likud, Zeev Elkin, yang juga warga kabupaten Gush Etzion, percaya pemukim "harus menekan pemerintah Israel agar mengirim pesan kepada orang Palestina bahwa mereka akan menderita banyak kerugian dalam permintaan keanggotaan PBB". "Pemerintah Otonomi Palestina harus mengerti akan ada harga yang harus dibayar bagi permintaan ini, yang mengakhiri kesepakatan yang ditandatangani pada masa lalu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com