JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Negara RI berupaya menelusuri pesan singkat provokatif yang menyebar di masyarakat sehingga memicu aksi kekerasan di Ambon. Pesan singkat provokatif yang berkembang di masyarakat itu berisi pesan bahwa seolah-olah ada korban yang tewas karena dianiaya.
"Polri sedang melacak SMS yang membuat onar dan yang bisa menjadi keributan (di Ambon)," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Jakarta, Senin (12/9/2011).
Anton menjelaskan, kekerasan yang terjadi di Ambon pada mulanya hanya terkait kasus kecelakaan lalu lintas. Namun, ada pesan singkat yang berkembang seolah-olah korban itu dianiaya.
Oleh karena itu, Polri mengimbau masyarakat tidak terpengaruh dengan berbagai pesan singkat yang provokatif. "Kita mengimbau masyarakat menahan diri dan menyerahkan penanganan kepada aparat keamanan," kata Anton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.