Pernyataan Jibril muncul setelah tentara Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya beringsut menuju Bani Walid, di tenggara Tripoli. Namun, mereka justru disambut dengan serangan roket dari militer rezim lama. Hal itu sekaligus menunjukkan perjuangan Khadafy belum berakhir dan Libya masih terus bergolak.
NTC telah menetapkan batas waktu, yakni Sabtu ini, bagi kota- kota yang masih setia kepada Khadafy untuk menyerah. Meski demikian, Jibril memperingatkan, pasukannya akan kembali melakukan serangan ofensif lebih cepat jika mereka terus diserang. ”Kami memiliki hak untuk membela diri, bahkan sebelum batas waktu tiba,” katanya.
Pasukan NTC, Kamis, merayakan kemenangannya setelah menguasai Red Valley, 60 kilometer timur Sirte, salah satu garis pertahanan utama pasukan Khadafy. Dalam pesannya yang amat menantang di televisi, Khadafy, Kamis, mengatakan masih berada di Libya, bukan di Niger.