Mei lalu, negara-negara donor memangkas anggaran Desember 2011 untuk Tanzania. Donor khawatir suburnya korupsi dan lambatnya reformasi.
Albwardy memiliki tiga hotel di Tanzania, yakni Hotel Kilimanjaro, hotel tepi pantai di Zanzibar, dan sebuah penginapan di dalam kawasan taman nasional Serengeti. Semuanya berada di bawah pengelolaan investor asal UEA itu.
Hotel Kilimanjaro semula adalah milik badan usaha milik negara. Pada tahun 2002, pemerintah menjualnya kepada Albwardy. Kikwete berkuasa sejak tahun 2005. Kawat diplomatik yang dibocorkan Wikileaks menunjukkan, mantan Duta Besar AS untuk Tanzania, Michael Retzer, telah menuding Presiden menerima suap dari Albwardy ketika pengusaha asal UEA itu masih pemilik Kilimanjaro.
Kikwete sepertinya yakin, tidak ada salahnya menerima ”hadiah kecil” itu. Sebab suap adalah hal yang biasa dilakukan di negeri itu. Rweyemamu mengatakan, Presiden pernah membatalkan permintaan Albwardy membangun hotel di Ngorongoro. Jadi, tidak mungkin Presiden menerima suap.