Saat NTC berusaha mengorganisasikan pasukan mereka, Ismail al-Salabi—komandan kelompok bersenjata Islam yang turut membantu oposisi mempertahankan Benghazi dari serbuan loyalis Moammar Khadafy—mendesak kabinet oposisi mundur.
”Komite eksekutif harus mundur karena mereka bagian dari rezim lama,” ujarnya, mengindikasikan adanya perpecahan dalam kelompok anti-Khadafy.
Al-Salabi merujuk pada kabinet NTC yang dipimpin Mahmoud Jibril, mantan kepala strategi ekonomi Khadafy, dan sejumlah pejabat pada era