Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Pekanbaru Diselimuti Asap

Kompas.com - 21/08/2011, 09:32 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com- Kabut asap bercampur uap air di kota Pekanbaru, Minggu (21/8/2011),  sempat membuat jarak pandang hanya berkisar belasan meter saja. Kendaraan yang melintas, baik roda dua maupun roda empat harus menghidupkan lampu agar dapat terlihat dari arah berlawanan. Orang yang berjalan dari arah depan, hanya terlihat seperti bayangan.

Ardhitama, staf analisis Badan Meteorologi, Kilomatologi, dan Geofisika Pekanbaru menyebutkan, jarak pandang sudah mulai memburuk sejak pukul 01.00 dan masih berlanjut sampai pukul 9.00 pagi tadi.

Pada pukul 7.00, kata Ardhitama, jarak pandang masih berkisar 200 meter dan pukul 8.00 bertambah menjadi 300 meter. Baru pada pukul 9.00, jarak pandang mencapai 1.000 meter.

Meski demikian, aktivitas di Kota Pekanbaru berjalan seperti biasa. Di halaman Masjid Agung, misalnya, masih terlihat ramai orang berolahraga. Di seberangnya, di Gereja HKBP, ibadah Minggu juga terlihat normal. Kendaraan jemaat, memadati halaman gereja yang tepat berada disamping Masjid Agung, Pekanbaru itu. Sementara kendaraan yang baru datang, antre di pintu masuk.

Aktivitas masyarakat di Pasar Raya juga terlihat normal. Pedagang dan pembeli memadati tempat berjualan sampai melimpah ke Jalan Sudirman. Kegiatan lalu lintas tanpa kendaraan bermotor (Car Free Day) di Jalan Gajahmada sampai Jalan Diponegoro Pekanbaru juga masih berlangsung, meski tidak seramai pada hari biasa sebelum bulan puasa.

Sayangnya, meski hari penuh dengan asap, tidak seorangpun warga terlihat memakai masker. Tidak nampak kecanggungan warga, menghirup udara yang terkategori kurang baik itu.

Menurut Ardhitama, kabut asap pada Minggu pagi di Pekanbaru memang tidak murni asap, melainkan bercampur dengan uap air embun. Kelembaban pada pagi itu mencapai 100 persen.

"Meski bercampur uap air, kadar asapnya cukup tinggi. Semestinya sudah ada imbauan dari pemerintah Kota Pekanbaru untuk mengingatkan warga mamakai masker," kata Ardhitama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com