Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Tarik Dubes dari Suriah

Kompas.com - 08/08/2011, 08:27 WIB

JEDDAH, KOMPAS.com — Raja Arab Saudi Abdullah, Senin (8/8/2011), meminta pertumpahan darah di Suriah diakhirinya dan mengatakan telah menarik duta besar negaranya dari Damaskus.

"Apa yang terjadi di Suriah tidak dapat diterima bagi Arab Saudi," katanya dalam sebuah pernyataan tertulis yang dibacakan di televisi satelit Al Arabiya.

Ia meminta para pemimpin Suriah untuk "menghentikan mesin pembunuhan dan pertumpahan darah sebelum semua terlambat".

"Arab Saudi mengumumkan penarikan duta besarnya untuk konsultasi," kata Raja dalam pernyataan yang dikeluarkan di Riyadh.

"Masa depan Suriah terletak antara dua pilihan, Suriah memilih untuk mengambil jalan yang sepantasnya atau menghadapi sapuan ke dalam kekacauan yang mendalam. Semoga Tuhan melindungi," ujarnya.

"Kerajaan ini tidak menerima situasi di Suriah karena perkembangannya tidak dapat dibenarkan," kata Raja Saudi. Ia mendesak Damaskus memperkenalkan "pembaruan yang komprehensif dan cepat".

"Suriah harus memikirkan dengan bijak sebelum sangat terlambat dan memutuskan serta melakukan pembaruan yang tidak hanya janji, tapi pembaruan yang sebenarnya," tuturnya. "Pilih bijak atas kebijakannya sendiri atau mereka akan jatuh ke dalam mendalamnya kekacauan dan kehilangan."

Pasukan keamanan Suriah telah menewaskan 50 orang pada Minggu kemarin, kata para aktivis di negara itu, ketika rezim membela tindakan kerasnya terhadap "orang-orang yang di luar perlindungan hukum".

Utusan Amerika Serikat untuk Damaskus Robert Redford yang telah kembali ke Suriah, Kamis lalu, juga mengatakan dalam satu wawancara di sebuah televisi AS bahwa Washington akan "berupaya untuk meningkatkan tekanan" pada rezim Presiden Bashar al-Assad.

Pernyataan Raja Saudi itu terjadi pada hari setelah Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mendesak Suriah untuk "mengakhiri pertumpahan darah" ketika tekanan internasional meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com