Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi di Afganistan Jalan Terus

Kompas.com - 08/08/2011, 02:50 WIB

Washington, Sabtu - Insiden jatuhnya helikopter AS yang menewaskan 30 prajurit AS dan tujuh tentara Afganistan memicu spekulasi penarikan mundur pasukan koalisi dari negara itu akan dipercepat. Namun, AS membantah hal itu dan menegaskan seluruh misi tempur di Afganistan akan jalan terus sampai batas waktu tahun 2014.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta mengeluarkan pernyataan resmi di Washington, Sabtu (6/8), bahwa misi di Afganistan akan tetap berjalan sesuai rencana semula.

”Keberanian mereka (para prajurit yang tewas dalam insiden tersebut) menjadi teladan sebagaimana tekad mereka untuk membuat dunia ini lebih aman bagi negara mereka. Kami akan meneruskan langkah kami untuk menuntaskan misi itu, misi yang dibayar dengan pengorbanan mereka yang telah bertugas dan gugur di Afganistan,” kata Panetta, yang baru dilantik menjadi Menhan AS bulan lalu.

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Laksamana Mike Mullen menambahkan, hak terpenting saat ini adalah memastikan semua misi di Afganistan tetap berjalan. ”Kami juga perlu menegaskan bahwa kami tetap berkomitmen dengan misi. Pertempuran akan jalan terus. Itulah cara terbaik untuk menghormati mereka yang telah gugur, yakni dengan terus berjuang dan terus bergerak maju,” kata Mullen.

Beberapa pengamat militer, termasuk mantan Kepala Staf AD Inggris Jenderal Lord Dannatt, khawatir para politisi akan emosional setelah insiden tersebut dan mendesak penarikan mundur pasukan lebih awal. Pasukan koalisi di Afganistan dijadwalkan ditarik seluruhnya akhir 2014, tetapi beberapa politisi di AS berpendapat penarikan mundur pasukan seharusnya dipercepat.

Sebanyak 38 orang, yang terdiri atas 30 prajurit AS, tujuh tentara komando Afganistan, dan seorang warga sipil Afganistan yang berperan sebagai penerjemah, tewas seketika saat helikopter CH-47 Chinook yang akan membawa mereka pulang dari sebuah operasi militer ditembak dengan granat berpeluncur roket (RPG), Jumat (5/8) tengah malam.

Beberapa media AS, yang mengutip para pejabat militer, menyatakan bahwa sebagian besar prajurit AS yang tewas adalah anggota detasemen elite SEAL Team Six. Keterlibatan sedemikian banyak pasukan elite menunjukkan operasi malam itu bertujuan memburu salah satu tokoh penting pemberontak Taliban.

Masih bertempur

Seorang saksi mata, Mohammad Saber, mengatakan, operasi penyerbuan tengah malam itu melibatkan lebih dari satu helikopter. Ia mengaku mendengar suara beberapa helikopter sekitar pukul 22.00 dan melihat salah satunya mendarat di atap rumah seorang tokoh Taliban di desa di lembah Tangi Joy Zarin, Distrik Sayd Abad, Provinsi Wardak.

”Kami melihat satu helikopter mendarat di atap rumah seorang komandan Taliban dan terjadi tembak menembak. Helikopter itu kemudian terbang lagi. Namun, sesaat setelah lepas landas, helikopter itu jatuh dan meledak. Ada beberapa helikopter lain yang terbang di daerah itu,” tutur Saber.

Juru bicara Pemerintah Provinsi Wardak, Shahidullah Shahid, mengatakan, pertempuran masih terjadi hingga Minggu setelah bala bantuan pasukan NATO datang untuk menyelidiki dan membawa pulang jenazah korban tewas. ”Kawasan itu dinyatakan tertutup dan kami mendapatkan laporan masih terjadi pertempuran sporadis,” kata Shahid. (AP/AFP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com