BEIJING, KOMPAS.com — Sebuah surat kabar resmi Partai Komunis di China menuduh Filipina tidak cukup tulus, apalagi punya cukup komitmen, untuk berupaya mencari penyelesaian sengketa di kawasan perairan Laut China Selatan. Kecaman disampaikan dalam editorial surat kabar People's Daily.
Hal itu diyakini didasari atas kemarahan China yang kecewa melihat terus berlanjutnya aktivitas pembangunan sebuah konstruksi di salah satu pulau sengketa oleh prajurit militer Filipina.
Dalam editorialnya, surat kabar yang berafiliasi dengan Partai Komunis di China itu juga menulis, Filipina harus siap dengan konsekuensi atas perbuatannya jika terus mengabaikan keberatan China.
Filipina juga diingatkan bahwa mereka dianggap telah melanggar semangat kesepakatan, yang bulan lalu dicapai, terkait upaya penyelesaian sengketa di Laut China Selatan.
Seperti diwartakan, China dan ASEAN akhirnya menyepakati garis panduan Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan (DOC) setelah sebelumnya mengalami kebuntuan sekitar enam tahun.
Empat dari 10 negara anggota ASEAN, ditambah Taiwan, diketahui bersengketa dengan China di perairan Laut China Selatan. Keempat negara itu adalah Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Filipina. Situasi semakin memanas ketika Amerika Serikat juga beberapa kali menegaskan keinginannya untuk ikut terlibat dalam persoalan sengketa itu. (AP)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.