Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasihat Presiden Karzai Dibunuh

Kompas.com - 18/07/2011, 08:31 WIB

KABUL, KOMPAS.com — Penasihat senior Presiden Afganistan Hamid Karzai, dibunuh di rumahnya di dekat gedung parlemen di Kabul, kata seorang pejabat senior pemerintah, Minggu (17/7/2011).

Jan Mohammad Khan, mantan gubernur Provinsi Uruzgan di Afganistan selatan dan sekutu penting Presiden Karzai, tewas dalam serangan, demikian menurut laporan saluran berita Tolo TV. Pembunuhan itu terjadi kurang dari sepekan setelah saudara tiri Karzai, Ahmed Wali Karzai, dibunuh seorang teman dekat di rumahnya di Provinsi Kandahar di Afganistan selatan, tempat kelahiran Taliban. "Ia (Khan) sangat dekat dengan Karzai. Ia sepenting AWK (Ahmed Wali Karzai)," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Seperti Karzai, Khan berasal dari keluarga yang berpengaruh dari suku Popalzai di bagian selatan Afganistan yang bergolak. Menurut laman internet independen afghan-bios.info, kemenakan laki-laki Khan memimpin sebuah milisi yang memiliki 3.000 anggota di Uruzgan.

Kematiannya akan makin memanaskan politik yang goyah di wilayah selatan, tempat Taliban memerangi tentara pimpinan Amerika Serikat untuk menguasai wilayah itu. Beberapa pengamat telah memperingatkan bahwa pembunuhan Wali Karzai, Selasa, mungkin akan memicu perang untuk menguasai wilayah selatan yang bisa menguatkan posisi Taliban dan membalikkan penguasaan wilayah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Kematian-kematian itu terjadi pada saat kritis, hanya beberapa hari setelah 3.000 tentara Kanada mengakhiri misi tempur mereka di Kandahar dan pada pekan yang sama Washington memulai pengurangan tentara, proses yang berangsur-angsur akan rampung pada akhir 2014. Proses penyerahan tanggung jawab keamanan dari pasukan asing ke pasukan Afganistan juga telah dimulai Minggu. Aksi-aksi pembunuhan itu meningkatkan keraguan pada kesiapan pasukan keamanan Afganistan untuk menjaga negara itu.

Ada sekitar 150.000 tentara asing di Afganistan, hampir 100.000 dari jumlah itu berasal dari AS yang telah melakukan perang hampir 10 tahun. Setelah perang yang lama dan melelahkan itu, semua tentara tempur asing akan meninggalkan Afganistan pada akhir 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com