Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Mumbai Tak Halangi Clinton

Kompas.com - 14/07/2011, 08:02 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Rabu (13/7), mengatakan, ia akan tetap berkunjung ke India, pekan depan, kendati terjadi serangan mematikan di Mumbai sehingga menewaskan 21 orang dan melukai 141 orang.

Ketika berbicara dalam sebuah konferensi pers di Departemen Luar Negeri AS, Hillary pertama-tama mengutuk "aksi kekerasan tercela itu" dan mengatakan para pelakunya "takkan berhasil". Ia mengatakan, pada waktu lalu India telah menanggapi aksi teror dengan "keberanian dan keuletan". Ia menambahkan, AS telah menyampaikan belasungkawa dan dukungan kepada Pemerintah India.

"Saya akan pergi ke India pekan depan sebagaimana direncanakan," kata Hillary, yang menambahkan lebih penting daripada sebelumnya bahwa "kami mendukung India", demikian laporan Xinhua. Rabu pagi waktu setempat, Presiden AS Barack Obama mengutuk serangan tersebut sebagai "keterlaluan".

Pusat kota Mumbai lumpuh akibat serangan Rabu malam, yang terjadi dalam selang waktu tiga menit. Kementerian Dalam Negeri India mengonfirmasi serangan tersebut sebagai aksi teror.

Tiga ledakan mengguncang ibu kota ekonomi India, Mumbai, sekitar pukul 19.00 waktu setempat, Rabu, sehingga menewaskan sedikitnya 21 orang, melukai 141 orang, kata pemerintah setempat.

Komisaris Polisi Mumbai Arup Patnaik mengatakan, tiga ledakan terjadi antara pukul 18.54 dan 19.05 waktu setempat di daerah yang dipenuhi orang pada malam itu. Ledakan pertama terjadi di Bazaar Zaveri, yang padat pengunjung, di Mumbai Selatan. Ledakan kedua, yang lebih kuat, di Opera House, yang juga berada di Mumbai Selatan, satu menit kemudian. Ledakan ketiga terjadi di satu perhentian bus di Dadar Barat, Mumbai tengah, di dekat stasiun kereta pada pukul 19.05 waktu setempat.

Itu adalah serangan teror besar pertama di kota tersebut setelah pengepungan tahun 2008, yang menewaskan 160 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com