Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Mengancam, Liga Arab Bela Assad

Kompas.com - 14/07/2011, 04:24 WIB

WASHINGTON, RABU - Pemimpin Suriah Bashar al-Assad dinilai telah gagal mereformasi negerinya saat masih ada kesempatan untuk itu. Tidak hanya itu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama bahkan menilai Assad telah kehilangan legitimasinya di depan rakyatnya sendiri.

Penilaian itu disampaikan Obama dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi CBS, Selasa (12/7).

Pernyataan Obama itu seolah memperkuat pesan yang disampaikan sebelumnya oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton yang menyebut Assad telah ”kehilangan legitimasi”.

”Ia sudah melewatkan kesempatannya untuk menjalankan agenda reformasi,” ujar Obama.

Pernyataan seperti itu diyakini menjadi sinyal kuat AS yang menginginkan Assad diganti. Kemarahan AS terjadi pasca-serangan terhadap kedutaan besarnya di Damaskus.

Serangan terhadap Kedutaan Besar AS dan Perancis terjadi Senin lalu, yang diyakini dilakukan oleh para pendukung rezim Assad.

Ratusan pengunjuk rasa propemerintah menghancurkan kaca-kaca jendela kedua kedutaan besar itu dan mencorat-coret dinding bangunannya dengan cat.

Tiga pekerja di Kedutaan Besar Perancis dilaporkan juga terluka. Menlu Suriah Walid al-Moallem menyesalkan insiden itu dan mengaku bertanggung jawab.

”Kami telah mengirim pesan sangat jelas. Jangan pernah berani macam-macam dengan kedutaan besar kami di mana pun. Kami akan mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk melindunginya,” ujar Obama.

Lebih lanjut, Obama menyatakan bahwa pemerintahnya sekarang tengah berupaya melancarkan tekanan internasional ke Suriah.

Pernyataan Liga Arab

Pernyataan Obama tentang Assad telah kehilangan legitimasi di mata rakyatnya mengundang kecaman dan kritik tajam dari Liga Arab. Mereka menganggap negeri Paman Sam telah melangkah terlalu jauh dan berlebihan.

”Assad meyakinkan saya kalau Suriah saat ini justru tengah masuk ke dalam sebuah era baru dan bergerak di jalan menuju reformasi yang sungguh-sungguh,” ujar Ketua Liga Arab Nabil Elaraby.

Menurut dia, tak seorang pun berhak menyatakan bahwa presiden suatu negara telah kehilangan legitimasi di mata rakyatnya. Isu itu seharusnya ditentukan oleh rakyat negeri itu sendiri.

Pernyataan Liga Arab kali ini terbilang mengejutkan, terutama mengingat mereka selama ini berdiam diri, bahkan sejak awal kekacauan merebak di Suriah, pertengahan Maret.

(AP/AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com