Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut PSK, Korban Strauss-Kahn Gugat

Kompas.com - 06/07/2011, 09:44 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Terduga korban dalam skandal seksual Dominique Strauss-Kahn mengajukan gugatan fitnahan terhadap New York Post dan lima wartawan setelah harian itu memberitakan, perempuan itu pekerja seks.

Perempuan yang berasal dari Guinea, Afrika Barat, dan belum diidentifikasi kepada publik itu menuduh harian tersebut menerbitkan berita dengan informasi palsu dan memfitnah demi meningkatkan oplah. Pengacaranya, Kenneth P Thompson, telah mengajukan gugatan tersebut pada Selasa (5/7) waktu setempat di pengadilan Bronx, New York.

Sementara itu, seorang juru bicara New York Post, Suzi Halpin, menanggapi gugatan itu dengan mengatakan, "Kami tetap bertahan dengan laporan kami." Post, yang telah mendapatkan reputasi untuk berita-berita utamanya yang sensasional dan laporan provokatif, pada 2 Juli menerbitkan berita utama berjudul, "Pelayan Tukang Bersih Seorang 'Pelacur'", dengan mengutip sumber anonim.

Berita itu mengatakan, perempuan tersebut, seorang pelayan kamar di sebuah hotel di Manhattan, "melakukan tugas ganda sebagai seorang pekerja seks komersial, mengumpulkan uang tunai dari para tamu laki-laki". Pada 3 Juli, harian itu melaporkan, terduga korban, yang harian itu tidak sebutkan namanya dalam berita, memiliki "pelanggan pria tetap," mulai dari "klien kaya yang dia temui di Sofitel (hotel) hingga penjaja dagangan di kaki lima dan sopir taksi, kata sumber-sumber yang dekat dengan penyelidikan pertahanan".

Gugatan perempuan itu menyebutkan, Post tahu atau seharusnya tahu bahwa laporan itu palsu sebelum dipublikasikan. Berita harian itu kemudian dikutip "beberapa organisasi berita di seluruh dunia" kata gugatan tersebut.

Sebuah sumber yang mengetahui penyelidikan tentang kasus itu mengatakan kepada CNN bahwa sejauh ini, "Tidak ada bukti yang ditemukan bahwa dia seorang pekerja seks."

Terduga korban, yang berumur 32 tahun, telah menuduh Strauss-Khan, mantan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), melakukan tindakan kejahatan seksual dan pelecehan seksual yang diduga terjadi pada Mei di kamar hotelnya di Manhattan, New York. Namun, kredibilitas perempuan itu diragukan, Jumat lalu, ketika para jaksa mengumumkan secara terbuka bahwa perempuan itu kurang jujur dengan pihak berwenang terkait beberapa aspek kehidupannnya dan keberadaannya segera setelah kejadian di Hotel Sofitel itu.

Pengumuman itu telah menyebabkan arus kasus itu menjadi tidak jelas, tapi jaksa wilayah Manhattan, Cyrus Vance, mengatakan, ia belum akan menghentikan kasus tersebut. "Para jaksa penyidik, Jumat, mengatakan, penyelidikan mereka berlanjut, dan terus terjadi," kata juru bicara Vance, Erin Duggan, kepada CNN. "Belum ada keputusan (penghentian) yang telah dibuat."

Sementara itu, Strauss-Kahn menghadapi tuduhan percobaan perkosaan lain di Perancis. Seorang pengacara Strauss-Kahn di Prancis mengatakan, ia telah melayangkan gugatan balik terhadap Tristane Banon, pelapor kasus di Perancis itu, terkait "pernyataan palsu".

Para jaksa Perancis diharapkan dapat meninjau gugatan itu dan menentukan apakah kasus itu layak diteruskan atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com