Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Raflesia Potensial Menarik Wisman

Kompas.com - 24/06/2011, 16:14 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Bengkulu, Kurnia Lesandri Adnan mengatakan keunikan flora Raflesia Arnoldi potensial menarik wisatawan mancanegara ke daerah ini. "Tapi perlu pemetaan pola perjalanan wisata yang disesuaikan dengan masa mekarnya bunga langka itu, sehingga tidak mengecewakan wisatawan," katanya di Bengkulu, Jumat (24/6/2011).

Menurut Kurnia, keunikan puspa langka yang masih bisa ditemui di habitat aslinya di Bengkulu, merupakan potensi luar biasa yang selama ini belum dikemas dan dijual. Apalagi penyusunan pola perjalanan wisata yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu belum lama ini tidak membahas potensi wisata alam itu secara khusus.

"Padahal ada kelompok masyarakat yang mengelola satu kawasan habitat Raflesia dan setiap tahun ada bunga yang mekar di sana, ini harusnya diberdayakan oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan kawasan itu," katanya.

Kurnia mengatakan bunga Raflesia memang bisa ditemui di tempat lain, tapi hanya Provinsi Bengkulu yang menyebut sebagai Bumi Raflesia.

Hal tersebut sudah menjadi salah satu nilai jual yang bisa dikemas dengan baik. Potensi ekowisata lain yang bisa dikemas dan dijual kepada dunia pariwisata yakni wisata alam di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang saat ini belum tersentuh.

Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu, Sofian Ramadhan mengatakan, perambahan hutan mengancam habitat bunga Raflesia khususnya di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun Kabupaten Kepahiang.

"Kawasan hutan itu sudah mendesak ditingkatkan fungsinya menjadi kawasan konservasi sehingga pengawasannya lebih baik demi kelestarian Raflesia Arnoldi yang tiap tahun ditemui mekar di hutan itu," katanya.

Dari pantauan komunitas dalam satu tahun terakhir, bunga langka itu lebih sering mekar di tebing hutan karena wilayah yang datar sudah beralih fungsi menjadi kebun kopi. Padahal, belum lama ini Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu bersama dengan Tim Peduli Puspa Langka Tebat Monok menemukan 14 bonggol atau bakal bunga Raflesia di dalam kawasan hutan itu.

Bakal bunga tersebut diperkirakan akan mekar bergantian dan bisa dinikmati hingga Desember 2011. Namun aktivitas perambahan dan penebangan liar di kawasan tersebut dikhawatirkan akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan calon bunga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com