Jawa Barat Targetkan 700.000 Wisman

PALABUHAN RATU, KOMPAS.com — Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Jawa Barat Herdiwan menargetkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Barat mencapai 700.000 orang selama 2011.

"Kami yakin tahun ini target wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jawa Barat bisa mencapai 700.000 orang. Sampai pertengahan 2011, jumlah wisman yang datang sudah mencapai 350.000 orang," kata Herdiwan seusai mengikuti acara Jabar Surf Competition di Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Senin (13/6/2011).

Namun, jumlah wisman yang datang pada tahun lalu melebihi target 700.000 orang. Pada 2010, pihaknya mencatat 1,3 juta wisman datang ke Jawa Barat (Jabar). Sebagian besar berasal dari Asia, Timur Tengah, Australia, dan sebagian Eropa.

Menurut Herdiwan, pergerakan ekonomi dari sektor pariwisata mencapai Rp 6 triliun berkat meningkatnya jumlah wisman pada 2010. "Kami berharap bisa meraih sukses seperti tahun lalu," ungkapnya.

Dinas Budaya dan Pariwisata Jawa Barat pun gencar melakukan promosi, baik di televisi lokal maupun nasional, untuk menarik wisman ke Jabar. Mereka membenahi infrastruktur dan sarana publik lainnya serta akan menambah pelayanan sehingga wisman tertarik datang ke Jabar.

"Salah satunya mengadakan kompetisi selancar tingkat Asia. Ini merupakan salah satu promosi yang bisa menarik wisman untuk datang ke Jabar, dan juga promosi melalui media elektronik serta maya. Bahkan, ada beberapa perwakilan dari Jabar untuk melakukan promosi di luar negeri. Selain itu, kami meminta atlet dari Jabar untuk ikut mempromosikan daerah masing-masing saat mengikuti perhelatan internasional," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, dan Olahraga Kabupaten Sukabumi Harry Mukharam menuturkan, pihaknya menargetkan 6.500 wisman untuk Kabupaten Sukabumi.

Harry menambahkan, untuk mencapai target tersebut, saat ini akses jalan, sarana, serta prasarana dan promosi tengah diperbaiki. "Kami yakin target kami tercapai. Untuk pendapatan asli daerah dari sektor wisata, kami targetkan tahun ini Rp 1 miliar," katanya.