Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Lokal Bergairah Lagi

Kompas.com - 12/06/2011, 15:47 WIB

SITUBONDO, KOMPAS.com — Setelah dua tahun "mati suri", pasaran sapi potong lokal dipastikan bergairah lagi. Indikasi itu muncul seiring dihentikannya impor sapi. Tak heran, kebijakan pemerintah itu disambut gembira para peternak dan pedagang sapi di Situbondo.

Tak hanya itu, Dinas Peternakan Situbondo, Jawa Timur, juga ikut sumringah. Betapa tidak, sebagai kabupaten dengan populasi ternak terpadat di Jatim, kebijakan sapi impor dinilai sangat memengaruhi pasaran sapi lokal.

Hampir dua tahun pasaran sapi lokal mendadak loyo lantaran daya serap wilayah konsumen makin sepi. Situasi itu memaksa harga sapi lokal di Situbondo jadi anjlok hingga 50 persen. "Situbondo termasuk produsen sapi. Selama ada sapi impor, konsumen kita jadi sepi," kata Kepala Dinas Peternakan Situbondo Gaguk Musdjiyanto, Minggu (12/6/2001).

Ia menjelaskan, selain Situbondo,  ada beberapa provinsi yang selama ini dikenal sebagai konsumen terbesar ternak di Jatim, yakni Jabar, Banten, dan DKI Jakarta. Akan tetapi, sejak impor sapi pada 2009 sangat melampau batas, kebutuhan daging di beberapa wilayah konsumen cukup melimpah. Dengan demikian, tidak menyerap lagi ternak sapi dari daerah konsumen seperti Sibutondo.

Menurut Gaguk, impor sapi yang dilakukan pemerintah pada 2009 melampaui batas, yaitu mencapai 1,1 juta ekor. Dari angka itu, surplus pada 2010 diperkirakan mencapai 100-200 ribu ekor. Dengan demikian, menyebabkan pasaran sapi lokal jadi melempem.

Gaguk mengakui, untuk pemenuhan swasembada daging, langkah impor ternak sapi cukup dibutuhkan. Akan tetapi, jumlah idealnya hanya  500.000-600.000 ekor per tahun. "Makanya dengan penghentian impor ini diharapkan bisa segera menggairahkan lagi pasaran sapi lokal, khususnya di Situbondo," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com