Namun, Liu menegaskan, China bersedia menyelesaikan persoalan sengketa secara damai dan bilateral. China menolak intervensi AS.
Wilayah Laut China Selatan dipersengketakan China, Taiwan, dan beberapa negara, yakni Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Dari Hanoi, Kamis, Pemerintah Vietnam juga memprotes keras aksi penyerangan China terhadap kapal eksplorasi mereka, yang dinilai dilakukan secara ”terencana” di wilayah sengketa.
Sebagai bentuk kemarahan sekaligus kekecewaan, Perdana Menteri Vietnam Tan Dung bersumpah untuk menjaga kedaulatan wilayah. ”Ini tidak dapat ditawar-tawar lagi,” ucapnya.
Hanoi menuduh kapal ikan China, Kamis, sengaja menabrak kabel eksplorasi kapal Vietnam, yang disewa perusahaan energi raksasa negeri itu, Petrovietnam. Kapal tersebut saat kejadian tengah mengadakan survei di dalam wilayah sendiri.
”Cara-cara seperti itu sangat tidak bisa diterima Vietnam. Kementerian Luar Negeri (Vietnam) sudah memanggil dan bertemu Dubes China hari Kamis sore setelah kejadian untuk mengekspresikan keberatan kami,” ujar juru bicara Kemlu Vietnam, Nguyen Phuong Nga.
Menurut Nga, perairan tempat insiden berada di wilayah kedaulatan Vietnam sesuai aturan Hukum Laut PBB (UNCLOS) tahun 1982. Insiden itu bukan yang pertama. Sekitar dua minggu sebelumnya tiga kapal pemantau China merusak kabel bawah laut survei Vietnam, Binh Minh 2.
Bukan meminta maaf, China menyebut aktivitas kapal-kapal milik Vietnam sebagai kegiatan ilegal. China juga meminta Vietnam berhenti mencari gara-gara.