Posisi Mansour Hadi sebagai penjabat presiden saat ini mendapat sambutan positif dari kalangan internasional, regional, dan internal, terutama dari kabilah Hashid yang sedang berseteru dengan Presiden Abdullah Saleh.
Simpang siur tentang siapa penguasa sebenarnya pasca-kepergian Abdullah Saleh ke Arab Saudi membuat kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara kabilah Hashid dan Wapres Mansour Hadi menjadi rapuh.
Bentrokan senjata antara loyalis Abdullah Saleh dan loyalis pemimpin kabilah Hashid, Sheikh Sadiq al-Ahmar, kemarin kembali marak di ibu kota Sana’a. Sedikitnya tiga loyalis Sheikh Sadiq al-Ahmar dilaporkan tewas.
Pada Minggu malam lalu, pasukan loyalis Abdullah Saleh kembali menggempur dengan artileri rumah Sheikh Sadiq al-Ahmar di distrik Hasabah, Sana’a utara. Loyalis Abdullah Saleh juga menggempur dengan mortir barak divisi kavaleri I pimpinan Mayjen Ali Mohsen al-Ahmar yang prorevolusi.
Di kota Taiz, situasi pada Senin dilaporkan tenang setelah pada hari Minggu diwarnai gempuran artileri dari pasukan elite pengawal republik.
Menurut salah seorang tokoh revolusi di Taiz, Faisal Abdurrahman, kepada Al-Jazeera, situasi kota Taiz tenang, tetapi penduduk masih waspada. Mereka khawatir pasukan pengawal republik setiap saat kembali menggempur kota itu.