Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Yaman Dijegal

Kompas.com - 07/06/2011, 03:08 WIB

Kairo, Kompas - Wakil Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi secara konstitusional otomatis berperan sebagai penjabat Presiden Yaman selama Presiden Abdullah Saleh berada di Arab Saudi. Namun, putra-putra Abdullah Saleh mencegah Mansour Hadi menjalankan tugasnya.

Wapres juga otomatis menjabat Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata. Namun, putra-putra Abdullah Saleh yang bertugas di jajaran militer, seperti diungkap harian Al Quds al-Arabi edisi Senin (6/6), mencegah Mansour Hadi menjalankan tugasnya dari istana presiden.

Putra-putra Abdullah Saleh itu secara de facto berperan sebagai pihak yang menjalankan roda harian pemerintahan. Putra sulung Abdullah Saleh, Brigjen Ahmed Abdullah Saleh, menjabat komandan pasukan elite pengawal republik. Dia paling keras berupaya mereduksi kekuasaan Mansour Hadi. Ahmed Abdullah Saleh kini mengontrol istana presiden dan urusan harian kepresidenan.

Sejumlah keluarga Abdullah Saleh kini sedang memegang jabatan strategis di jajaran militer. Salah seorang keponakan Abdullah Saleh menjabat komandan pasukan pengawal presiden. Seorang keponakan lain lagi menjabat komandan pasukan keamanan antihuru-hara.

Salah seorang saudara tiri Abdullah Saleh menjabat komandan angkatan udara. Saudara tiri Abdullah Saleh yang lain menjabat komandan satuan antiserangan udara.

Kubu Abdullah Saleh masih menyebut Mansour Hadi sebagai wapres. Adapun presiden konstitusional adalah Abdullah Saleh yang akan kembali lagi ke Yaman setelah pengobatan di Arab Saudi. Dia berada di Arab Saudi untuk pengobatan akibat cedera dalam serangan roket dari kubu oposisi, Jumat pekan lalu.

Dioperasi

Deputi Menteri Penerangan Yaman Abdu al-Janadi menegaskan, Presiden Abdullah Saleh segera kembali ke Yaman. Kondisi kesehatan Abdullah Saleh diberitakan membaik setelah menjalani operasi untuk mengeluarkan serpihan roket di dadanya.

Menurut sumber resmi Pemerintah Arab Saudi, Presiden Abdullah Saleh menjalani dua kali pembedahan pada Minggu lalu dan kini memasuki masa pemulihan. Menurut stasiun televisi Al-Jazeera, Abdullah Saleh butuh waktu 10 hingga 15 hari lagi di Arab Saudi.

Wapres Mansour Hadi mencoba mencegah konflik terbuka dengan keluarga Abdullah Saleh. Mansour Hadi melakukan pertemuan dengan pimpinan militer, termasuk putra-putra Abdullah Saleh. Mereka membahas masalah pelaksanaan amanat konstitusi tentang peralihan kekuasaan sementara dari Presiden ke Wapres.

Posisi Mansour Hadi sebagai penjabat presiden saat ini mendapat sambutan positif dari kalangan internasional, regional, dan internal, terutama dari kabilah Hashid yang sedang berseteru dengan Presiden Abdullah Saleh.

Simpang siur tentang siapa penguasa sebenarnya pasca-kepergian Abdullah Saleh ke Arab Saudi membuat kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara kabilah Hashid dan Wapres Mansour Hadi menjadi rapuh.

Bentrokan berlanjut

Bentrokan senjata antara loyalis Abdullah Saleh dan loyalis pemimpin kabilah Hashid, Sheikh Sadiq al-Ahmar, kemarin kembali marak di ibu kota Sana’a. Sedikitnya tiga loyalis Sheikh Sadiq al-Ahmar dilaporkan tewas.

Pada Minggu malam lalu, pasukan loyalis Abdullah Saleh kembali menggempur dengan artileri rumah Sheikh Sadiq al-Ahmar di distrik Hasabah, Sana’a utara. Loyalis Abdullah Saleh juga menggempur dengan mortir barak divisi kavaleri I pimpinan Mayjen Ali Mohsen al-Ahmar yang prorevolusi.

Di kota Taiz, situasi pada Senin dilaporkan tenang setelah pada hari Minggu diwarnai gempuran artileri dari pasukan elite pengawal republik.

Menurut salah seorang tokoh revolusi di Taiz, Faisal Abdurrahman, kepada Al-Jazeera, situasi kota Taiz tenang, tetapi penduduk masih waspada. Mereka khawatir pasukan pengawal republik setiap saat kembali menggempur kota itu. (mth)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com