KOMPAS.com — Arab dan negara-negara kawasannya bakal menjadi incaran Otoritas Palestina. Alasannya, saat ini Palestina tengah mengalami krisis finansial. Penyebabnya, Israel emoh mengirim dana perolehan pajak. Israel, kata warta Xinhua pada Kamis (12/5/2011), tidak mau dana itu dipakai untuk kegiatan kelompok Hamas yang kini mengisi jajaran pemerintahan Palestina.
Namun, ulah Israel itu justru membuat petaka. Soalnya, Otoritas Palestina, tanpa duit itu, tak mampu membayar gaji 148.000 pegawai di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Maka dari itu, Otoritas Palestina terpaksa meminjam duit kepada negara-negara Arab tersebut. "Kami ingin negara-negara Arab membantu secara finansial," kata anggota Komite Eksekutif Otoritas Palestina, Saleh Ra'fat.
Saleh menambahkan, upaya meminjam uang itu termaktub dalam resolusi Liga Arab. Kenyataannya, banyak negara kawasan Arab juga tak membayar dana bantuan untuk Palestina tahun ini.