KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Libya mengumumkan mengusir 14 diplomat Libya. Perancis menganggap para diplomat itu tidak bisa diterima. Deportasi terhadap mereka, sebagaimana warta Xinhua pada Jumat (6/5/2011), direncanakan dalam 24-48 jam setelah pengumuman tersebut.
Juru Bicara Kementerian Bernard Valero mengatakan para diplomat yang bekerja untuk pemimpin Libya Moammar Khadafy itu dikenakan status persona non grata. Status yang lazim dalam hubungan internasional itu biasanya dikenakan terhadap diplomat di suatu negara yang dianggap tidak diinginkan.
Sumber di kementerian tersebut mengungkapkan Perancis menuduh para diplomat itu bertindak tidak konsisten terkait penanganan unjuk rasa menentang Moammar Khadafy. Tudingan terhadap Khadafy adalah melakukan tindakan-tindakan di luar penetapan hak asasi manusia oleh PBB.
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) Libya untuk Perancis Mohamed Salaheddine Zarem sudah mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Khadafy. Selain Zarem, dubes dan diplomat Libya yang mengundurkan diri dengan alasan tersebut di atas antara lain adalah Dubes Libya untuk PBB Abdurrahman Shalgham, Dubes Libya untuk AS Suleiman Aujali, Dubes Libya untuk UNESCO Abdulsalam el-Qallali, Dubes Libya untuk India Ali al-Essawi, dan Wakil Tetap Libya di Liga Arab Abdel Moneim al-Huny.