Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Rawan Gempa Jadi Inspirasi

Kompas.com - 27/04/2011, 21:04 WIB
KOMPAS.com — Gempa bermagnitud 9,0 berikut tsunami yang menghantam Jepang pada Jumat (11/3/2011) menyisakan kawasan luas yang porak-poranda. Permukiman berikut rumah, apartemen, gedung perkantoran, hingga pabrik-pabrik luluh lantak.

Lebih dekat dengan Indonesia, gempa di Padang, Sumatera Barat, pada setahun lalu. Berkekuatan 8,9, gempa itu juga merusakkan berbagai bangunan dan infrastruktur di kota tersebut. Kerusakan parah juga terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, khususnya pada bangunan sekolah dan rumah penduduk.

Berangkat dari dua kenyataan tersebut, kalangan yang berkecimpung pada pembangunan infrastruktur memang banyak mendapat pelajaran. "Gempa Padang memang memberi inspirasi pada upaya membangun bangunan tahan gempa," begitu  penuturan Deputi Direktur Duta Sarana Perkasa Widijanto RMA, Rabu (27/4/2011).

Fokus perhatian para ahli, sebagaimana penuturan Widijanto, memang pada rancang bangunan tahan gempa. Bangunan seperti itu memang dipercaya mampu mereduksi jumlah korban manusia tatkala gempa terjadi.

Jepang menjadi salah satu negara yang terhitung andal dalam membuat bangunan tahan gempa. Salah satu unggulannya adalah bahan bangunan yang lentur, menyesuaikan diri dengan gerakan gempa. Dengan cara itu, bangunan tidak rusak parah. Otomatis, jumlah korban manusia bisa dikurangi.

Lebih lanjut Widijanto mengatakan, perkembangan teknologi berhasil melahirkan panel berbasis superfoam dengan sisipan kawat baja. Cara yang dikenal sebagai M-System ini diklaim mampu membentuk fondasi kuat. Widijanto menerangkan, pihaknya menggunakan kata "bata bertulang" untuk sistem tersebut sebagai pengenal yang memudahkan  masyarakat lebih cepat mafhum.

Kendati demikian, meski sudah masuk ke Tanah Air dari Italia sejak tiga tahun silam, teknologi dan produk ini memang masih menghadapi kendala pemahaman masyarakat, khususnya di daerah rawan gempa. Widijanto mengakui hal tersebut.

Hingga akhir tahun ini, produksi terus digenjot hingga mencapai 2.500 meter persegi setiap harinya. "Target untuk kawasan Indonesia timur juga sudah dipatok," kata Presiden dan CEO Duta Sarana Perkasa Nyoto Irawan menambahkan.

Sampai kini, terang Nyoto, pihaknya menyiapkan bagi masyarakat varian untuk tembok, atap, lantai, tangga, dan partisi. Jenisnya ada panel tunggal, dobel, hingga khusus.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com