ADEN, KOMPAS.com — Bentrokan meletus lagi antara orang suku bersenjata dan pasukan Garda Republik di Provinsi Lahij, Yaman bagian selatan, Minggu (24/4/2011). Bentrokan ini menewaskan lima orang. Empat dari mereka adalah prajurit.
Bentrokan itu terjadi di daerah yang sama ketika delapan orang—enam orang suku dan dua prajurit—tewas tiga hari lalu.
"Empat prajurit dan satu orang suku tewas dalam pertempuran baru hari ini," kata seorang pejabat kepolisian yang menolak disebutkan namanya. Orang-orang suku di desa pegunungan Labus menganggap keberadaan pasukan di daerah itu sebagai provokasi.
Sebuah suku lain menyerang pasukan bantuan yang bergerak menuju Labus. Namun, rincian mengenai korban belum diketahui.
Yaman, negara suku di Semenanjung Arab, dilanda protes mematikan sejak akhir Januari untuk menuntut pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh.
Protes itu telah mengarah pada pembelotan dan bentrokan di kalangan militer. Namun, pasukan Garda Republik yang dipimpin putra Saleh, Ahmed, tetap setia kepada pemerintah. Demonstrasi di Yaman sejak akhir Januari yang menuntut pengunduran diri Saleh telah menewaskan lebih dari 100 orang.
Oposisi Yaman mendesak Saleh mengakhiri kekuasaan tiga dasawarsanya dan menyerahkan wewenang kepada deputinya untuk periode peralihan. Namun, usulan itu ditolak oleh pemimpin kawakan tersebut.
Dengan jumlah kematian yang terus meningkat, Saleh, sekutu lama Washington dalam perang melawan Al Qaeda, tampaknya kehilangan dukungan AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.