Menurut Omran, tujuan gerakan unjuk rasa di Suriah sejak awal adalah menumbangkan rezim Assad meskipun ketika meletus unjuk rasa pertama pada bulan lalu hanya menuntut kebebasan.
Ia mengungkapkan, pada awalnya aksi unjuk rasa di Suriah memang hanya menuntut kebebasan lantaran saat itu masih takut langsung menuntut tumbangnya rezim, karena jumlah pengunjuk rasa sedikit.
Namun, sekarang, lanjut Omran, seiring dengan semakin banyaknya pengunjuk rasa dan semakin luas di berbagai kota, pengunjuk rasa kian berani menuntut tumbangnya rezim Assad.
Omran (28) adalah salah seorang penggerak aksi unjuk
Omran yang belajar ilmu politik di Universitas Damaskus mengungkapkan, intelijen Suriah mengetahui identitas asli dirinya sejak awal April ini setelah ia melakukan wawancara dengan salah satu stasiun televisi Arab. Setelah itu, lanjut Omran, intelijen Suriah melalui akun Facebook mengancam akan menangkap saudara perempuannya jika ia tidak segera menarik diri dari gerakan revolusi Suriah.
Di Yaman, rakyat negeri itu seusai shalat Jumat juga menggelar aksi unjuk rasa di berbagai kota, menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh mundur.