Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 800 Kali AS Bombardir Libya

Kompas.com - 20/04/2011, 06:31 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Militer Amerika Serikat telah melancarkan lebih dari 800 serangan mendadak di atas Libya sejak menyerahkan kendali operasi serangan udara di Libya kepada NATO. Departemen Pertahanan AS mengatakan hal itu pada Selasa (19/4/2011).    

Kapten Angkatan Laut Darryn James mengatakan bahwa jet-jet tempur AS dalam bulan ini telah meluncurkan bom delapan kali terhadap pertahanan udara pemerintah pemimpin Libya, Moammar Khadafy, yang sedang memerangi pemberontak anti-pemerintah di negara Afrika Utara itu. "AS telah mengalirkan lebih dari 800 serangan tiba-tiba untuk membantu Operasi Unified Protector sejak 1 April. Dari jumlah itu, lebih dari 150 serangan merupakan misi SEAD (Suppresi atas Pertahanan Udara Musuh)," kata James, seorang juru bicara Pentagon.    

Washington telah mengoordinasikan operasi pada hari-hari pertama intervensi sekutu di Libya setelah Dewan Keamanan PBB menyetujui aksi militer internasional untuk merintangi serangan pasukan Khadafy terhadap kota-kota yang telah dikuasai pemberontak.    

AS mengalihkan komando pada aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) awal bulan ini, membiarkan Pentagon terutama untuk menyediakan pengisian bahan bakar kembali dan pesawat pengintai. Namun, negara itu masih lentur terhadap kemungkinan aksi militer.  

"Pada Senin, sebuah jet tempur F-16CJ milik Amerika telah menjatuhkan meriam ke tempat permukaan-ke-udara di sekitar Tripoli dalam satu misi SEAD", ujar James.     Inggris dan Perancis, yang memimpin seruan campur tangan internasional untuk menghentikan serangan Khadafy terhadap rakyatnya, belakangan ini telah mendesak sekutu-sekutunya di NATO untuk membagi sebagian besar dari beban operasi itu dan mengerahkan lebih banyak pesawat tempur, ketika konflik Libya memasuki bulan kedua.    

Sejak NATO mengambil kendali operasi, pesawat-pesawat sekutu telah melancarkan 2.877 serangan mendadak. Serangan-serangan tersebut termasuk serangan yang ditujukan terhadap sejumlah sasaran potensial yang telah dikenali dan yang tidak selalu memicu bombardir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com