Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intervensi Militer Tak Selesaikan Masalah

Kompas.com - 16/04/2011, 03:36 WIB

Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda Khadafy akan menyerah. Pemberontak juga tidak mampu memperluas daerah kekuasaannya. Ini menunjukkan, asumsi intervensi militer tersebut keliru sama sekali.

Sebalkiknya, kata mantan Wakil Ketua MPR ini, Khadafy justru memanfaatkan intervensi militer asing itu untuk menarik dukungan rakyat dengan mengobarkan nasionalisme Libya dan solidaritas Arab.

Menurut Oesman, perang akan berlangsung lama dan merugikan semua pihak. Satu-satunya jalan menghentikannya adalah seperti dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni PBB menetapkan gencatan senjata dan mengirim pasukan perdamaian.

Dalam pertemuan bilateral di Jakarta, Selasa (5/4), Presiden Turki Abdullah Gull sepakat dengan Presiden SBY untuk mendorong gencatan senjata. Dalam pernyataan bersama yang dirilis Kementerian Luar Negeri Indonesia ditekankan, ”Semua bentuk kekerasan dan permusuhan terhadap penduduk sipil agar segera dihentikan.’’ Di samping itu, kedua kepala negara menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan, kesatuan nasional, dan integritas teritorial Libya. Pemerintah Turki saat ini berusaha agar gencatan senjata dapat terwujud.

Menurut Oesman, perundingan yang sedang diupayakan negara-negara Uni Afrika masih memerlukan waktu. Minimal hingga kedua kubu yang berperang dapat menerima syarat-syarat yang diajukan lawannya. Hal itu berbeda dengan gencatan senjata yang dapat dipaksakan PBB dengan mengirim pasukan perdamaian. Setelah ini berjalan, baru dilakukan perundingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com