Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yaman Tarik Dubes dari Qatar

Kompas.com - 11/04/2011, 03:00 WIB

Kairo, Kompas - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, Sabtu (9/4), menarik Duta Besar Yaman untuk Qatar. Abdullah Saleh mengatakan sangat kecewa atas pernyataan

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Hamd bin Jaseem bin Jabeer Al Thani hari Rabu lalu di New York, AS.

Menlu Qatar itu mengatakan agar semua kekuatan politik di Yaman bisa mencapai kesepakatan yang bisa mewujudkan kesediaan Presiden Abdullah Saleh mundur terhormat. Ali Abdullah Saleh menolak proposal Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang dia sebut inisiatif damai Qatar.

Di depan puluhan ribu pendukungnya di Sanaa, Jumat lalu, Ali menegaskan, kekuasaannya bersandar kepada rakyat Yaman, bukan orang lain, bukan Qatar. ”Inisiatif Qatar ditolak,” tegas Saleh.

Isi terpenting proposal GCC itu adalah agar Ali Abdullah Saleh menyerahkan kekuasaannya kepada Wakil Presiden dengan jaminan keamanan keluarga dan orang-orang terdekat dari tuntutan hukum di masa datang.

Sebelumnya, Abdullah Saleh menolak berbagai usulan dari dalam negeri maupun internasional, di antaranya ditawarkan lembaga ulama Yaman, partai-partai oposisi, dan Dubes AS untuk Yaman.

Harus turun

Menlu Yaman Abu Bakar Al Qirbi, Sabtu lalu, bertemu dengan para duta besar asing di Sanaa. Al Qirbi menjelaskan, perbedaan pendapat antara pemerintah dan kubu oposisi tidak terkait soal peralihan kekuasaan, tetapi lebih pada mekanisme peralihan kekuasaan itu.

Menurut Al Qirbi, pemerintah menghendaki peralihan kekuasaan yang bisa menjaga kesatuan, keamanan, dan stabilitas Yaman, bukan untuk menjerumuskan Yaman ke anarkisme.

Ia menegaskan, Pemerintah Yaman siap menerima peran siapa pun untuk menjembatani perbedaan. Ia menjelaskan, Presiden Abdullah tidak menolak proposal GCC, tetapi menolak pernyataan Menlu Qatar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com