Bayam China Terkena Radiasi

BEIJING, KOMPAS.com — Pemerintah China telah mendeteksi bayam yang terpapar zat radioaktif dari PLTN Fukushima, Jepang, tetapi tingkatnya masih sangat rendah sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia.    

Kementerian Kesehatan China, Rabu (6/4/2011), merilis sebuah pernyataan resmi yang menyebutkan sayur-mayur yang ditanam di luar ruangan di kota Beijing, Tianjin, dan Henan mengandung residu radiaktif Iodine-131.

Hujan yang baru-baru ini turun di daratan China telah menyebabkan partikel radioaktif yang tadinya ada di udara jatuh dan berkumpul di daun-daun bayam, demikian disebutkan oleh pernyataan Kementerian Kesehatan. "Sudah dapat dibuktikan bahwa hanya dengan membilas bayam dengan air, maka materi radioaktif pun bisa dihilangkan secara efektif," lanjutnya. Kadar radioaktif ini adalah 1 dari 3.000 batas standar nasional keamanan radioaktif China, kata pejabat dari kantor berita Xinhua, yang mengutip Komite Koordinasi Darurat Nuklir Nasional.    

Menurut harian China Daily, ini adalah laporan pertama soal produksi sayur domestik China yang terkontaminasi radiasi sejak negeri itu memerintahkan uji makanan dan air akhir bulan lalu pascabencana kerusakan PLTN Fukushima.

Sistem pendinginan komplek reaktor rusak akibat gempa dan tsunami yang terjadi 11 Maret lalu. Para pekerja terus berjuang untuk mengendalikan kebocoran radiasi meskipun keselamatan mereka sendiri terancam. 

China telah mendeteksi 10 kasus kontaminasi radioaktif di antara penumpang, pesawat terbang, kapal, dan kontainer yang datang dari Jepang sejak 16 Maret, demikian dilaporkan pihak karantina China, Sabtu (2/4/2011).    

Kementerian Perlindungan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa kadar radiasi tingkat rendah yang terjadi pada Rabu telah terdeteksi di udara hampir seluruh China. Krisis atomik Jepang telah menimbulkan kekhawatiran publik di China. Hal itu bahkan sempat membuat penduduk panik membeli garam banyak-banyak karena mereka percaya iodine bisa memberikan perlindungan dari keracunan akibat radiasi.