Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Buang Air Radioaktif ke Laut

Kompas.com - 05/04/2011, 07:29 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang membuang lebih dari 10.000 ton air yang terkontaminasi radiasi dalam level rendah ke Samudra Pasifik, Senin (4/4). Hal ini dilakukan untuk menstabilkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi yang bermasalah.

Pemerintah Jepang bersama Tokyo Electric Power Company (Tepco), operator PLTN, selama ini berjuang mencegah kebocoran radiasi dengan menyiramkan ribuan ton air untuk mendinginkan teras reaktor yang terlalu panas. Upaya ini membuat air yang disiramkan berubah menjadi sangat radioaktif.

Limpahan air dengan radioaktivitas tinggi ini menghalangi petugas mereparasi reaktor, bahkan telah bocor ke tanah dan laut. Karena itu, Tepco harus mengosongkan kolam penampung yang berisi air dengan radioaktivitas rendah untuk menampung limpahan air yang sangat radioaktif tersebut.

Tepco meyakinkan, pembuangan air yang jumlahnya cukup untuk memenuhi empat kolam renang ukuran olimpiade itu tak sampai membahayakan kehidupan di laut. Tingkat radiasi air yang dibuang ke laut tercatat sekitar 500 kali batas normal.

Saat mengumumkan pembuangan itu, juru bicara Tepco meminta maaf kepada rakyat Jepang. ”Kami telah menyebabkan kesulitan yang besar bagi warga setempat. Kami tidak dapat mengungkapkan betapa kami sangat menyesal melakukan hal ini,” katanya.

Sekretaris Kabinet yang berperan sebagai juru bicara Pemerintah Jepang, Yukio Edano, menambahkan, ”Kami tak punya pilihan selain membuang air terkontaminasi radioaktif ke laut sebagai langkah pengamanan.”

Tepco menjelaskan, upaya mendinginkan teras reaktor membuat air yang sangat radioaktif terkumpul di bangunan turbin, terutama di reaktor Unit 2. ”Pembuangan air yang berada di kolam penampungan sangat mendesak untuk menampung tambahan air ini,” demikian pernyataan Tepco.

Kontaminasi radiasi telah ditemukan di udara, tanah, dan air di sekitar PLTN. Dalam konsentrasi yang lebih kecil, ditemukan pula sayuran, susu, daging, dan terakhir jamur shiitake yang terkontaminasi radiasi.

Pekerja menggunakan larutan garam berwarna putih untuk menelusuri jejak kebocoran air yang radioaktif ke laut. Retakan pada terowongan bawah tanah untuk perawatan yang ditemukan akhir pekan lalu mengonfirmasi air yang radioaktif telah bocor ke lingkungan sekitarnya.

Kebocoran ini menegaskan kesulitan utama upaya pemulihan PLTN, yaitu air radioaktif menggenang di sekeliling reaktor dan menghalangi pekerja untuk memulihkan sistem pendingin.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com