Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Mengirim Pasukan, Ouattara Siap Menyerang

Kompas.com - 05/04/2011, 03:40 WIB

Abijan, Senin - Perancis memerintahkan lebih banyak pasukan ke Pantai Gading untuk melindungi warga sipil, Senin, sementara pasukan yang mendukung pemimpin yang diakui internasional, Alassane Ouattara, mempersiapkan sebuah serangan ”kilat” untuk menggulingkan Laurent Gbagbo dari kekuasaan.

Sementara ratusan serdadu pro-Ouattara berkumpul di pinggiran Abijan, menanti dilancarkannya apa yang menurut mereka serangan akhir untuk menggulingkan Gbagbo. Ledakan-ledakan terdengar dari arah istana kepresidenan.

Gbagbo telah menolak untuk menyerahkan kekuasaan setelah pemilu 28 November dengan hasil yang disahkan PBB memperlihatkan Ouattara menang. Gbagbo, yang menolak hasil itu, menuduh PBB berat sebelah. Kebuntuan politik yang menyusul telah berubah menjadi dimulainya lagi perang saudara pada 2002-2003.

Setelah dengan cepat menguasai sebagian besar negara itu, pasukan pro-Ouattara menemui perlawanan sengit di Abijan, tempat pasukan Gbagbo bertahan di posisi di sekitar istana kepresidenan, kediaman Gbagbo, dan televisi pemerintah.

Hari Minggu, pertempuran tidak sesengit tiga hari sebelumnya, dengan tembakan dan ledakan sporadis di beberapa kawasan. Warga yang gugup keluar rumah untuk mendapatkan makanan dan air pada Senin pagi setelah terkurung di rumah karena pertempuran itu.

Berbicara hari Minggu di saluran TV TCI yang pro-Ouattara, perdana menteri Ouattara, Guillauime Soro, mengatakan bahwa strategi mereka adalah mengepung kota.

”Strateginya adalah mengepung Abijan, yang telah berhasil kami lakukan. Kami telah mengirim serdadu-serdadu ke pusat kota untuk mengganggu pasukan, milisi, dan tentara bayaran Gbagbo,” kata Soro.

”Kami telah memerhatikan bahwa, menyusul gangguan ini, ada kepanikan di kalangan pasukan Gbagbo. Situasinya sekarang sudah matang untuk suatu serangan cepat,” katanya.

Diperlemah oleh desersi sekutu-sekutu kunci dan terisolasi oleh masyarakat internasional ketika perebutan Abijan dimulai, Gbagbo berhasil bertahan dan mampu memukul mundur serangan-serangan ke kubunya.

Dia telah mengerahkan pendukungnya untuk membentuk sebuah ”perisai manusia” di sekeliling kediamannya dan pada Minggu mendapat tambahan semangat ketika Kepala Staf AD Jenderal Philippe Mangou, yang membelot pekan lalu, berubah pikiran dan meninggalkan tempat perlindungannya di rumah Duta Besar Afrika Selatan dan bertemu Gbagbo di kediamannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com