Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ustadz Umbra Kato Dipecat Gerilyawan Moro

Kompas.com - 01/04/2011, 21:33 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Kelompok gerilyawan terbesar Muslim Filipina memecat pemimpin pembangkang. Demikian dikatakan sumber gerilyawan, Jumat (1/4/2011). Keputusan tersebut merupakan sebuah tindakan yang dapat menyulitkan perundingan untuk mengakhiri konflik lebih dari empat dasawarsa.

"Front Pembebasan Islam Moro (MILF) memecat Ustadz Ameril Umbra Kato karena memimpin satu kelompok bersenjata tersendiri dan tidak mematuhi kebijakan-kebijakan MILF," kata seorang pemimpin senior gerilyawan yang menolak namanya disebutkan karena dia tidak berwenang menyiarkan informasi.

Pemerintah Filipina dan MILF bertemu Februari bagi perundingan perdamaian mereka pertama sejak Presiden Benigno berkuasa pertengahan tahun 2010, segera setelah berita-berita pemisahan diri kelompok itu muncul.

"Komite pusat MILF mencapai satu keputusan untuk memecat Ustadz Kato setelah ia menolak membubarkan kelompok bersenjatanya dan menempatkannya berada dalam kendali kami," kata pejabat MILF itu.

"Ketika kita berbicara, komite pusat sedang berkomunikasi dengan satu tim perdamaian pemerintah untuk menginformasikan tentang keputusan MILF itu," ujarnya.

Baik pemerintah maupun MILF mengatakan, kelompok bersenjata yang dipimpin Kato merupakan ancaman bagi keamanan dan stabilitas di lapangan di Mindanao serta berbahaya bagi proses perdamaian.

Marvic Lechen, ketua perunding perdamaian pemerintah, mengatakan, tim itu menerima informasi dari pihak para pemimpin MILF memutuskan akan memecat Kato, tetapi masih menunggu komunikasi resmi dari pihak gerilyawan.

"Kami akan mengeluarkan satu pernyataan resmi secepat mungkin tim perdamaian pemerintah memperoleh satu fotokopi resolusi MILF mengenai kasus Kato itu," katanya.

Konflik separatis, salah satu dari dua pemberontakan paling lama di Asia yang menghambat pembangunan dan investasi di negara Asia Tenggara itu, menewaskan 120.000 orang, menyebabkan dua juta lainnya telantar dan pembangunan di daerah tertinggal tetapi kaya sumber alam.

Pada Agustus 2008, Kato adalah satu tokoh penting di balik meletusnya aksi kekerasan setelah satu persetujuan yang menciptakan satu tanah air leluhur bagi kelompok Muslim di Filipina selatan ditolak Mahkamah Agung.

Ia memimpin serangan-serangan di desa-desa di tengah Pulau Mindanao, yang menyebabkan lebih dari 750.000 orang mengungsi pada saat puncak konflik itu terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com