Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Daraa Akan Memicu Revolusi Suriah?

Kompas.com - 28/03/2011, 04:25 WIB

Hari Rabu, 23 Maret, disebut sebagai hari paling berdarah bagi kota Daraa. Dilaporkan sedikitnya 15 pengunjuk rasa tewas ditembak aparat keamanan.

Para pengamat mulai membuat kalkulasi jika aksi unjuk rasa antirezim Bashar Assad terus membesar dan meluas ke kota-kota lain di Suriah. Apakah model revolusi Mesir dan Tunisia akan terjadi di Suriah? Atau seperti model Libya?

Eksistensi rezim penguasa Suriah sejak era Hafez Assad (1969-2000) hingga Bashar Assad (2000-sekarang) dikenal sangat bergantung pada jaringan keamanan dalam negerinya yang sangat kompleks.

Di Suriah terdapat sub-subkekuasaan semi-otonomi yang dikendalikan para jenderal. Sub-subkekuasaan itu sesungguhnya secara de facto merupakan penguasa hakiki di Suriah. Sub-subkekuasaan tersebut menjadi penyangga kekuasaan Presiden Bashar Assad.

Banyak dalih yang digunakan untuk terus memperkuat cengkeraman pengaruh jaringan keamanan itu, di antaranya karena Suriah adalah negara Arab garis terdepan dalam menghadapi Israel dan Dataran Tinggi Golan (wilayah Suriah) masih diduduki Israel. Suriah juga berdalih selalu menjadi incaran kekuatan asing, khususnya Barat, karena melindungi faksi-faksi oposisi Palestina dan pendukung kuat Hezbollah serta hubungan strategisnya dengan Iran.

Suriah pun merasa selalu terancam. Dalam menghadapi segala persoalan, baik politik, ekonomi, sosial, maupun budaya, Suriah selalu menggunakan pendekatan keamanan, bahkan jika perlu memakai kekerasan.

Media massa Suriah yang dikontrol pemerintah mulai menuduh kekuatan asing menunggangi aksi unjuk rasa antirezim Bashar Assad. Harian setengah resmi Al Watan edisi Kamis (24/3) menulis, apa yang dihadapi Suriah saat ini adalah pertarungan hakiki melawan kekuatan asing yang mengucurkan dana miliaran dollar untuk menggoyang keamanan dan stabilitas Suriah. Harian itu mengatakan, rakyat Suriah mendukung reformasi, tetapi bukan dengan cara menggunakan senjata, aksi unjuk rasa, dan berbagai ancaman lainnya.

Banyak pengamat memprediksi, jika gerakan aksi unjuk rasa antirezim Bashar Assad terus meluas, skenario terdekat adalah Suriah akan seperti model Libya. Militer dan aparat keamanan akan menindas rakyat dengan segala cara. Apabila bentrok militer-rakyat tidak bisa dikendalikan dengan korban terus berjatuhan, skenario memberlakukan zona larangan terbang di atas Suriah dengan dalih melindungi penduduk sipil oleh masyarakat internasional akan terjadi pula.

(Musthafa Abd Rahman, dari Kairo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com