Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa dan Tsunami, Kenap Bisa Terjadi?

Kompas.com - 27/03/2011, 04:11 WIB

Gempa tektonik adalah gempa yang paling membahayakan. Apabila kekuatan getaran yang dihasilkan sangat kuat, dapat menimbulkan banyak kerusakan atau bencana alam. 

Gempa vulkanik, yaitu gempa bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas magma. Gempa ini biasanya terjadi sebelum gunung api meletus.

Bila tingkat keaktifan gunung api yang akan meletus tersebut tinggi, maka semakin banyak ledakan yang ditimbulkan. Bersamaan dengan ledakan itulah gempa bumi vulkanik ini terasa.

Namun, gempa ini hanya dapat dirasakan di wilayah sekitar gunung yang akan meletus. Jadi, mereka yang tinggal di daerah yang jauh dari gunung tidak dapat merasakan gempa vulkanik ini.

Gempa runtuhan. Gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap goa yang terdapat di dalam litosfer. Contohnya, goa kapur atau terowongan tambang.

Sama seperti gempa vulkanik, gempa runtuhan hanya terasa di sekitar tempat runtuhan terjadi.

 

Apakah semua gempa bumi pasti disusul dengan tsunami? Belum tentu.

Tsunami dapat terjadi apabila gempa berada di tengah laut dan dangkal (0-30 km), juga gempa bumi yang berpola sesar naik atau sesar turun.

Misalnya, gempa di Aceh pada 26 Desember 2004 yang berkekuatan 8,5 SR terjadi di Samudra Hindia dengan kedalaman 20 kilometer (km), dengan tinggi gelombang 10 meter.

Sedangkan gempa di Jepang pada 11 Maret 2011 lalu berkekuatan 8,9 SR, terjadi pada kedalaman 10 km.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com